Rekontekstualisasi Pemberitaan Injil untuk Perkotaan Masa Kini yang Terpengaruh Budaya Konsumerisme Berdasarkan Misi Perkotaan Rasul Paulus
Abstract
Setiap gereja tentu ingin memenuhi panggilan amanat agung Kristus, yaitu menjadikan semua bangsa murid-Nya. Seringkali gereja-gereja melakukan usaha penjangkauan dengan berbagai macam cara. Gereja juga berupaya menjangkau jiwa di tempat yang jauh dan sulit untuk mempertobatkan suku-suku di pedalaman. Ironisnya, gereja malah kurang menjangkau orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya, terutama gereja-gereja yang ada di perkotaan. Sebagian besar gereja perkotaan memberikan dukungan yang besar untuk misi di pedalaman, tetapi mengalami kesulitan untuk menjangkau masyarakat di kotanya sendiri. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya budaya konsumerisme yang merasuk ke dalam gereja-gereja, sehingga berita Injil yang dibawakan di mimbar-mimbar gereja menjadi kurang relevan untuk menjawab tantangan kehidupan sehari-hari di perkotaan. Salah satu cara agar berita Injil menjadi relevan bagi masyarakat perkotaan adalah dengan melakukan kontekstualisasi berita Injil. Narasi di dalam Injil disampaikan dengan gaya bahasa dan narasi yang dikenal oleh masyarakat kota.
Dalam tesis ini, penulis mencoba menyelidiki metode kontekstualisasi yang dilakukan rasul Paulus di beberapa kota pada masanya, kemudian penulis akan memakai metode tersebut untuk memberitakan Injil pada masyarakat perkotaan yang dipengaruhi oleh budaya konsumerisme. Penulis akan mencari kebutuhan yang dikejar masyarakat perkotaan di dalam tindakan konsumtifnya (felt needs), kemudian mencoba untuk menyodorkan jawaban dari kebutuhan yang mereka kejar melalui berita Injil yang sudah dikontekstualisasikan. Dengan demikian gereja dapat memenuhi misinya untuk menjangkau masyarakat perkotaan dengan efektif.