Tinjauan terhadap Konsep Transformasi Pikiran Menurut Paulus dan Implikasinya terhadap Transformasi Kehidupan Kristen
Abstract
Hasil survey Barna Group dan Bilangan Research Center menunjukkan bahwa orang Kristen mengalami miskonsepsi di dalam pola pikirnya secara eksternal maupun internal. Miskonsepsi eksternal yang terjadi adalah pengaruh sekularisme, relativisme, dan antiintelektualisme, sedangkan miskonsepsi internal yang terjadi adalah teologi kemakmuran. Miskonsepsi-miskonsepsi ini membuat orang Kristen menunjukkan pola pikir duniawi atau penyimpangan teologi di dalam praktik kehidupan. Orang Kristen tidak menunjukkan pola pikir yang kristiani.
Berangkat dari permasalahan ini, penulis memilih surat Roma dan Korintus karena memiliki latar belakang yang cukup relevan untuk menjawab permasalahan miskonsepsi pikiran orang Kristen masa kini. Penelitian atas surat Roma 12:1-2 dipilih karena Paulus mengatakan bahwa orang percaya sebagai ciptaan baru akan mengalami transformasi pikiran di dalam kuasa Roh Kudus, yaitu sebuah pembaharuan budi yang menghasilkan pola pikir yang mampu menyetujui dan melakukan kehendak Allah. Studi kasus terhadap nasihat kepada jemaat di 1 Korintus 6:12-20 dilakukan untuk melihat bagaimana cara Paulus menekankan signifikansi dari memiliki pikiran Kristus terhadap dosa seksual di dalam jemaat. Melalui penelitian ini, penulis berharap orang Kristen dapat menyadari bahwa proses transformasi pikiran harus dipastikan terjadi di dalam hidupnya sehingga mereka akan menunjukkan pola pikir kristiani, yaitu pola pikir yang selaras dengan kehendak Allah. Keselarasan ini ditunjukkan dengan cara hidup yang tidak serupa dengan dunia ini.