Kajian Terhadap Personal Branding Hamba Tuhan Masa Kini Berdasarkan Teologi Paulus dalam 2 Korintus.
Abstract
Tesis ini ingin menjawab pertanyaan bagaimana wujud penerapan praktik personal branding yang tepat di kalangan hamba Tuhan dan gereja sebagai strategi penginjilan masa kini. Praktik ini muncul akibat adanya desakan untuk menjangkau generasi masa kini yang cenderung berorientasi pada teknologi. Meski demikian, beberapa pihak mengecam praktik tersebut karena gereja telah dianggap melakukan sekularisasi Injil. Penulis mengamati bahwa dilema tersebut dapat diatasi dengan mempelajari prinsip teologis yang tepat dalam menerapkan sebuah strategi penginjilan. Dengan memperhatikan konteks budaya dan permasalahan jemaat yang terjadi di kota Korintus serta gaya retorika yang digunakan oleh Paulus, hipotesis yang diajukan adalah prinsip teologis Paulus dapat menolong hamba Tuhan masa kini dalam menetapkan batasan penerapan strategi personal branding. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa beberapa prinsip umum personal branding, seperti keutamaan kuantitas konsumen, besarnya signifikansi sang pembicara, serta preferensi konsumen sebagai prioritas utama kurang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Ketiga prinsip tersebut justru bertolak belakang dengan apa yang Alkitab ajarkan. Meski demikian, praktik personal branding masih memungkinkan untuk diterapkan dengan memperhatikan prinsip teologis Paulus yang tertuang dalam surat 2 Korintus. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yang dapat berupa secara fisik maupun digital. Penulis juga akan menggunakan bahan-bahan yang berhubungan dengan kritik retorika guna mendapatkan hasil eksegesis yang tepat berkenaan dengan tulisan Paulus dalam surat 2 Korintus. Adapun teks 2 Korintus yang digunakan akan berfokus pada pasal 4 dan 10-12.