Studi Eksegesis 1 Petrus 5:1-4 dan Implikasinya Terhadap Peran Pembina Komisi Remaja (Rohaniwan Gereja) Dalam Melayani Remaja (Usia 13-17 Tahun) Masa Kini.
Abstract
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja diperhadapkan pada tantangan dan kesulitan hidup yang belum pernah mereka jumpai pada masa kanak-kanak. Dalam proses pertumbuhan menuju masa dewasa, remaja membutuhkan bimbingan dari keluarga maupun gereja dalam mendidik karakter dan membina kerohanian remaja untuk melewati masa ini. Namun pada kenyataannya, masa remaja ini cenderung diabaikan, khususnya oleh gereja. Akibatnya adalah munculnya fenomena remaja yang mulai meninggalkan gereja. Hal ini bisa terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan remaja yang muncul dari masalah-masalah yang tidak diperhatikan oleh gereja. Maka dari itu, para remaja membutuhkan kehadiran seorang pembina yang dapat membantu dan membimbing mereka dalam melewati masalah-masalah yang dihadapi. Oleh sebab itu, penulis akan melihat peran pembina remaja dari surat 1 Petrus, khususnya 1 Petrus 5: 1-4.
Surat 1 Petrus ini merupakan surat yang ditulis oleh Petrus, salah satu murid Yesus, untuk jemaat-jemaat yang tersebat di lima daerah yang sedang mengalami penderitaan dan penganiayaan oleh lingkungan sekitar mereka. Di tengah situasi dan kondisi yang tidak mudah ini, Petrus memberi nasihat kepada para penatua untuk dapat menggembalakan kawanan domba Allah yang sedang menderita agar mereka dapat bertahan di tengah situasi dan kondisi yang terjadi. Oleh sebab itu, penulis menggunakan bagian 1 Petrus 5: 1-4 sebagai acuan dalam melihat peran pembina remaja secara Alkitabiah. Beberapa peran yang seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin akan diambil dari bagian ini seperti memimpin dengan sukarela bukan dengan paksaan, pengabdian diri bukan untuk mencari keuntungan pribadi, dan menjadi teladan bagi anggota bukan untuk memerintah. Peran-peran tersebut kemudian akan diterapkan bagi pembina remaja dalam melayani remaja masa kini.