Studi Perbandingan Pemahaman Kalimat Syahadat dengan Pengakuan Iman Rasuli dan Implikasinya bagi Orang Kristen
Abstract
Pengakuan Iman atau kredo merupakan suatu hal yang krusial bagi sebuah kepercayaan. Sebuah kredo seharusnya menjadi landasan seseorang memercayai sesuatu, dalam hal ini tentang Tuhan sebagai Pencipta. Dalam agama Islam dan Kristen, masing-masing memiliki kredo iman dengan pemahamannya masing-masing. Kredo iman agama Islam ialah Kalimat Syahadat, sedangkan agama Kristen ialah Pengakuan Iman Rasuli.
Yang seringkali luput dari perhatian kita sebagai orang percaya ialah, makna dan pemahaman yang sebenarnya dari sebuah pengakuan iman, Pengakuan Iman Rasuli. Pengakuan Iman Rasuli seringkali hanya dianggap sebagai pelengkap dalam sebuah liturgi ibadah, tanpa perlu dipahami makna yang sebenarnya terkandung dalam setiap butir-butirnya. Maka dari itu, dalam penulisan ini akan menyoroti secara khusus makna dan pemahaman dari Kalimat Syahadat dan Pengakuan Iman Rasuli sebagai sebuah kredo iman dan implikasinya bagi orang Kristen.
Beberapa pertanyaan yang akan ditelusuri ialah apa makna yang terkandung dalam Kalimat Syahadat dan Pengakuan Iman Rasuli? Apakah persamaan dan perbedaan dari kedua kredo iman tersebut? Bagaimana seharusnya kehidupan seorang Kristen yang benar-benar menghidupi pengakuan imannya?
Metode penelitian yang akan gunakan ialah penelitian kepustakaan. Bahan yang akan digunakan ialah literatur akademik seperti buku, jurnal untuk menjelaskan Kalimat Syahadat dan Pengakuan Iman Rasuli. Metodologi yang akan digunakan ialah deskripsi, analisis, dan perbandingan. Isi dari penelitian ini akan membandingkan makna yang terkandung dalam setiap poin dari dua pengakuan iman ini dan dilanjutkan dengan studi perbandingan logis untuk implikasinya bagi orang Kristen.
Hasil akhir dari penelitian ialah bagaimana seharusnya seorang Kristen merespons pengakuan imannya, tidak hanya diucapkan saja tetapi benar-benar dimengerti dan dipahami sehingga dapat menjadi pedoman selama menjalani hidup di dunia serta dapat menjadi berkat dengan mempraktikkannya dalam kehidupan kesehariannya.