Ibadah Trinitarian: Pemahaman Allah Tritunggal dalam Liturgi Ibadah Korporat Kaum Evangelikal.
Abstract
Doktrin Allah Tritunggal merupakan doktrin yang menjadi landasan utama para penganut Evangelikal. Beberapa teolog dan sejarawan bahkan mengakui bahwa doktrin Tritunggal telah mengakar kuat dalam pemikiran dan kepercayaan kaum Evangelikal. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengherankan mengingat kaum Evangelikal menekankan pengajaran mereka pada Injil—yang di dalamnya turut memuat karya pribadi Allah Tritunggal.
Namun ironisnya, doktrin Allah Tritunggal hanya menjadi sebuah pemahaman kognitif belaka yang belum merambah ke berbagai tatanan kehidupan para penganut Evangelikal, salah satunya dalam ibadah korporat. Beberapa penganut Evangelikal belum sepenuhnya menekankan unsur Tritunggal dalam peribadahan mereka. Bahkan ada di antara mereka yang terjebak dalam kesalahpahaman mengenai karya dan peran Allah Tritunggal dalam ibadah. Hal ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan—mengingat ibadah merupakan ekspresi iman umat percaya yang berperan penting dalam pertumbuhan spiritualitas.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi pemahaman kaum Evangelikal mengenai karya Allah Tritunggal dan penerapannya dalam liturgi ibadah korporat sehingga menghasilkan suatu ibadah yang bernatur Trinitarian. Melalui penelitian ini, penulis ingin menunjukkan bahwa karya dan peran Allah Tritunggal menjadi suatu hal yang penting untuk dinyatakan dalam setiap elemen liturgi ibadah korporat kaum Evangelikal. Melalui pernyataan akan karya dan peran Allah Tritunggal dalam liturgi ibadah, umat percaya dapat semakin memahami dan merasakan betapa tinggi, lebar, dan dalamnya kasih Allah Tritunggal yang senantiasa menyertai kehidupan mereka
Pada akhirnya, penelitian yang dilakukan secara kepustakaan ini diharapkan dapat menolong para hamba Tuhan, perancang ibadah, maupun pemimpin ibadah dalam memahami peran Allah Tritunggal dalam ibadah serta dapat mengimplementasikan elemen liturgi ibadah korporat. Selain itu, melalui liturgi ibadah yang Trinitarian, diharapkan jemaat dapat semakin mengenal Allah dengan benar dan senantiasa rindu untuk mentransformasi hidup mereka menjadi serupa dengan-Nya.