Tinjauan Historis akan Pandangan Beberapa Reformator Mengenai Hubungan Gereja, Rumah, dan Sekolah di dalam Pelaksanaan Pendidikan Kristen
Abstract
Gerakan Reformasi pada abad keenam belas dimulai dengan pemasangan 95 dalil di depan pintu Gereja Wittenberg, Jerman, oleh Martin Luther. Salah satu penyebab terbesar dari gerakan ini adalah bobroknya moral dan praktik keagamaan di dalam gereja. Reformasi di dalam gereja ini, akhirnya membawa pengaruh kepada pendidikan di dalam rumah dan sekolah. Kondisi pendidikan yang memprihatinkan di dalam keluarga serta sekolah membuat para Reformator melakukan Reformasi di dalam pendidikan. Lalu apa yang menjadi latar belakang Reformasi pendidikan pada abad keenam belas ini? Apa yang menjadi pandangan serta praktik yang dilakukan para tokoh Reformasi mengenai hubungan gereja, rumah, dan sekolah dalam pelaksanaan pendidikan? Dan apa yang menjadi perbedaan pandangan dari para tokoh Reformasi akan hal ini? Penelitian ini akan menjawab ketiga pertanyaan di atas agar dapat memberikan gambaran historis akan Reformasi pendidikan pada abad keenam belas.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi historika-teologi yang memaparkan hal-hal yang diperoleh dari studi kepustakaan. Penelitian ini berfokus pada literatur sumber primer. Namun, akan ada juga penggunaan sumber sekunder untuk mendukung penelitian ini. Penelitian ini dibatasi pada empat Reformator, yaitu Martin Luther, Philip Melanchthon, John Calvin, dan John Knox. Selain itu, yang dimaksudkan dengan hubungan gereja, rumah, dan sekolah adalah hubungan antara gereja, keluarga, dan sekolah Protestan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebobrokan moral dari gereja dan para pemimpinnya berakibat buruk pada pendidikan bagi jemaat. Hal ini juga akhirnya memengaruhi pendidikan di dalam rumah dan juga sekolah. Jemaat Tuhan tersesat di dalam pengajaran yang salah dan membutakan, karena mereka tidak memiliki akses serta kemampuan untuk memahami isi dari Kitab Suci. Sekolah pun tidak mendidik anak muda dengan baik, namun justru menjadi tempat yang mengerikan untuk belajar. Melihat situasi ini, para Reformator mengambil langkah untuk melakukan Reformasi pendidikan. Luther, Melanchthon, Calvin, dan Knox melihat pentingnya pendidikan di dalam gereja, rumah, dan sekolah. Mereka menuliskan pemikiran mereka akan hal ini di dalam khotbah, surat, dan juga karya tulisan mereka yang lain. Selain itu, mereka juga melihat pentingnya ketiga lembaga ini bekerja sama untuk mendidik anak-anak muda.