Hubungan Antara Agresi dan Narsistik dengan Kecanduan Internet
Abstract
Perkembangan internet mengalami percepatan yang luar biasa dan dipakai oleh segala lapisan usia. Kehadiran internet memberikan dampak yang baik karena memberikan banyak kemudahan khususnya dalam berbagi dan memperoleh informasi. Selain memberikan dampak yang baik kehadiran internet juga membawa dampak buruk, yakni mengakibatkan kecanduan bagi penggunanya yang terpapar dalam jangka waktu panjang.
Beberapa penelitian menemukan bahwa terjadinya kecanduan internet disebabkan oleh banyak faktor, misalnya kepribadian. Penelitian ini bermaksud menemukan hubungan antara agresi dan narsistik dengan kecanduan internet. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara agresi dan kecanduan internet. Hipotesis kedua adalah ada hubungan antara narsistik dengan kecanduan internet.
Penelitian ini melibatkan 105 siswa-siswi SMA Kemala Bhayangkari Surabaya, yang menjadi responden dengan mengisi kuesioner yang dibagikan. Buss Perry Agression Questionare (BPAQ), Narcissistic Personality Inventori (NPI) dan Internet Addiction Test (IAT), dipergunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dari data yang disebarkan terdapat 100 data yang memenuhi kriteria untuk dilakukan analisis dan analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara agresi dan kecanduan internet (r = 0,335; p = 0,001). Terdapat hubungan antara narsistik dan kecanduan internet (r = 0,255; p = 0,01).
Individu dengan kecenderungan agresi lebih berpeluang mengalami kecanduan internet sebab internet menjadi tempat yang aman bagi individu dengan kepribadian agresi untuk mengekspresikan perilakunya. Individu yang narsistik lebih rentan mengalami kecanduan internet sebab di internet individu narsistik menemukan ruang yang tepat untuk menemukan penghargaan dan mengekspos diri. Dalam penanganan kasus-kasus kecanduan, perlu memperhatikan faktor kepribadian individu.