Show simple item record

dc.contributor.advisorSoeherman, Sylvia
dc.contributor.authorNg, Ellen Maleaki
dc.date.accessioned2021-05-06T07:14:01Z
dc.date.available2021-05-06T07:14:01Z
dc.date.issued2020-05
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1374
dc.description.abstractBerbusana merupakan kegiatanyang lumrah dilakukan setiap manusiayang memiliki tujuan dan menyimpan makna tersendiri. Dalamberbusana, wanita seringkali terjebak dalam bahaya ketidakpantasan. Maka dari itu, perilaku berbusana perlu dikaji lebih lanjut. Ilmu tata busana memberi banyak pengaruh terhadap perilaku berbusana pada wanita. Pemikiran dan konsep yang ditawarkan ilmu tata busana seringkali menjadi acuan yang mengarahkan perilaku berbusana seorang wanita. Namun, pemikiran ilmu tata busana tidak dapat serta merta diadopsi oleh wanita Kristen karena banyak pandangan ilmu tata busana yang kurang sesuai dengan wawasan dunia Kristen yang bersumber dari iman Kristen. Oleh karena itu perlu ada kajian khusus terhadap pemikiran ilmu tata busana khususnya mengenai perilaku berbusana pada wanita. Kajian ini dilakukan dengan cara membandingkan dasar-dasar pemikiran ilmu tata busana dengan wawasan dunia Kristen. Penelitian ini membandingkan persamaan dan perbedaan pandangan kedua disiplin ilmu berkaitan dengan perilaku berbusana pada wanita. Perbandingan ini akan dikaji melalui tiga hal, meliputi fokus dari konsep, tujuan konsep dan orientasi hidup. Penulis memilih ketiga hal ini sebagai bahan kajian untuk menilai dan memperbandingkan konsep body image dan konsep berbusana dari ilmu tata busana dengan konsep imago Dei dan konsep Christian modesty dari wawasan dunia Kristen. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dasar pemikiran berbusana ilmu tata busana dan wawasan dunia Kristen memiliki sedikit persamaan dan banyak perbedaan. Ilmu tata busana dan wawasan dunia Kristen memaparkan tujuan-tujuan berbusana yang sama, meliputi tujuan perlindungan, kesopanan, dan komunikasi. Perbedaan dalam membangun perilaku berbusana pada wanita dari kedua ilmu, terletak pada dasar pemikiran dan konsep-konsep yang diyakini. Ilmu tata busana mendasari pemikiran dan konsepnya dengan manusia sebagai subjek yang perlu disenangkan dan dipuaskan, sehingga pemikiran-pemikiran yang dibangun sangat humanis dan meninggikan manusia (wanita). Ilmu tata busana mengokohkan konsepnya semata-mata demi kebahagiaan dan kepuaan wanita. Berbeda dengan ilmu tata busana, wawasan dunia Kristen melandasi konsepnya berdasarkan kehendak Allah, sehingga subjek yang perlu disenangkan dan ditinggikan di dalam perilaku berbusana seorang wanita, adalah Allah, Sang Inisiator pakaian itu sendiri. Karena Allah yang perlu ditinggikan di dalam aktivitas berbusana, maka wawasan dunia Kristen membangun konsep berbusana berdasarkan kebenaran firman Tuhan di dalam Alkitab.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectperilaku berbusanaen_US
dc.subjectbody imageen_US
dc.subjectimago Deien_US
dc.subjectChristian modestyen_US
dc.titleStudi Perbandingan Dasar Pemikiran Berbusana Pada Wanita Menurut Ilmu Tata Busana dan Wawasan Dunia Kristen.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2327086901
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20191090200


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record