Konsep Pembaharuan pada Langit dan Bumi Baru, ditinjau Berdasarkan Perkembangan Pemikiran dari Perjanjian Lama, Intertestamental dan Perjanjian Baru.
Abstract
Langit dan bumi baru merupakan klimaks pengharapan orang percaya. Kondisi dan proses hadirnya langit dan bumi baru tersebut akan mempengaruhi sikap hati dan perilaku orang percaya. Apakah langit dan bumi saat ini akan dihancurkan, dan orang-orang percaya akan dipindahkan ke yang benar-benar diciptakan ulang dari baru? Apakah justru langit dan bumi baru merupakan hasil restorasi dari dunia saat ini?
Dalam tesis ini, penulis menyetujui pandangan renewalism, dan berusaha membuktikan kebenaran ajaran tersebut. Renewalism merupakan istilah untuk pandangan kedua (bahwa dunia ini akan direstorasi menjadi langit dan bumi baru). Untuk melengkapi perkembangan studi yang telah ada, tulisan ini menggunakan pendekatan survei pemikiran, dari cikal bakal konsep tersebut, hingga bentuk akhirnya (klimaks). Survei tersebut didasarkan atas nats-nats pilihan: Kejadian 1-3; Yesaya 65:17-66:24; 1 Henokh 90:28-39; Roma 8:19-22; dan Wahyu 21-22. Kejadian 1-3 dan Wahyu 21-22 merupakan awal dan akhir, baik dalam membahas langit dan bumi baru secara khusus, maupun dalam konteks kanon Alkitab secara umum. Bagian nats Yesaya tentu saja mewakili Perjanjian Lama, dan bagian nats Roma mewakili Perjanjian Baru. Sementara itu, 1 Henokh 90 merupakan representasi masa antar-perjanjian. Dengan studi survei ini, penulis ingin menunjukkan kesinambungan motif-motif yang ada dari Kejadian 1-3 hingga Wahyu 21-22. Hasil observasi ini pun sejalan dengan teologi alkitabiah secara keseluruhan, khususnya mengenai topik sejarah penebusan.
Dalam melakukan survei terhadap nats-nats tersebut, penulis menggunakan pendekatan kanonik-historis sebagai dasarnya. Selanjutnya, penulis akan membandingkan muatan-muatan teologis yang ada dalam nats-nats tersebut, khususnya mengenai tujuan Allah mengadakan penciptaan, serta eksistensi dan perkembangan rencana penebusan ciptaan tersebut. Konsep dasar mengenai ciptaan tersebut tampak berasal dari Kejadian 1-3. Konsep ini pun tampak mengalami perkembangan dalam Yesaya 65:17-66:24; 1 Henokh 90:28-39; dan Roma 8:19-22. Bentuk akhir (atau klimaks) dari konsep tentang ciptaan tersebut dapat dilihat dalam Wahyu 21-22. Dengan kontinuitas dan koherensi yang tampak, dapat disimpulkan bahwa pandangan renewalism adalah doktrin yang alkitabiah.