Tinjauan Kritis Konsep Pendidikan Inklusif bagi Anak dengan Autistic Spectrum Disorders dari Sudut Konsep Pendidikan Kristen
Abstract
Konsep pendidikan inklusif merupakan sebuah konsep yang lahir dari ketidakpuasan orang tua dan tenaga pendidik terhadap konsep-konsep pendidikan anak berkebutuhan khusus yang pernah diterapkan. Konsep pendidikan inklusif dibangun untuk merangkul anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat belajar bersama dengan teman-teman sebaya mereka di kelas reguler. Pendidikan inklusif memiliki keunggulan dari sisi materi dan metode pengajaran yang dirancang hati-hati untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik. Penerapan pendidikan inklusif diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak dengan Autistic Spectrum Disorders (ASD). Pendidikan inklusif memfokuskan konsepnya pada manusia (human-centered), karena konsep ini sangat menjunjung tinggi hak anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengenyam pendidikan dan tidak didiskriminatif. Tujuan akhir dari pendidikan inklusif ini adalah semua pihak diuntungkan, terutama anak-anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut berbeda dengan konsep Alkitab yang mengatakan bahwa pendidikan haruslah berpusat pada Allah, agar setiap peserta didik memiliki pengenalan yang benar tentang Allah, sehingga mereka dapat membawa perubahan bagi dunia. Dengan demikian, konsep pendidikan inklusif bagi anak dengan ASD tidak dapat digunakan begitu saja dalam pendidikan Kristen dan sekolah minggu. Konsep pendidikan inklusif baru dapat diterapkan apabila konsep tersebut telah diolah kembali dan tunduk kepada otoritas Alkitab sebagai satu-satunya kebenaran yang absolut. Pendidikan inklusif yang sudah tunduk di bawah otoritas firman Tuhan akan membawa peserta didik untuk mengenal Allah dan memuliakan-Nya.