Perspektif Dasa Titah dalam Ulangan 5:6-21 dan Korelasinya dengan Hukum Kasih dalam Matius 22:37-40 sebagai Dasar Pembentukan Kehidupan Spiritualitas Jemaat Pascamodern
Abstract
Dasa Titah merupakan salah satu hukum esensial dalam hukum Taurat. Dasa Titah telah mengalami tantangan-tantangan dari berbagai pihak dari zaman ke zaman, termasuk era pascamodern. Kisah kehidupan umat Israel merupakan gambaran dari kebobrokan moral masa lalu yang mengesampingkan tanggung jawab dalam menaaati hukum moral yang ditetapkan. Hingga ke era relativisme ini, secara langsung dan tidak langsung, umat mcnolak kctcrikatan hukum dalam kehidupan manusia. ·
Hakikat dari hukum itu sendiri adalah kasih karunia Allah. Hukum dirancang untuk tujuan kasih Allah yang besar bagi manusia, termasuk di dalamnya hukum moral dalam Dasa Titah. Hukum dan kasih karunia memiliki keterkaitan, sehingga ketimpangan menghasilkan seseorang antihukum (antinomian), atau di sisi lain sangat meninggikan hukum (legalis).
Tidak dapat dipungkiri, sebagai komunitas yang hidup di tengah-tengah masyarakat pascamodern, tidak sedikit orang Kristen pada akhirnya dipengaruhi oleh semangat dari pascamodern itu sendiri. Semangat pascamodern tersebut telah merasuk sampai kepada moral dan spiritualitas orang percaya, sehingga terjadi pergeseran moral dan spiritual. Pascamodern menggantikan moral dan spiritualitas yang berpusatkan Tuhan (teosentris) kepada moral dan spiritualitas yang berpusatkan manusia (antroposentris). Di dalam menyikapi hal ini, di mana untuk mencapai spiritualitas yang baik, orang Kristen yang hidup di era pascamodcm harus menyadari perannya di dalam dunia untuk menjadi garam dan terang.
Dalam era pascamodem ditemukanjuga tantangan-tantangan spiritualitas yang mencoba menjawab permasalahan zaman. Selain dosa yang menjadi akar utamanya, tantangan tcrsebut berupa pluralisme, hedonisme, dan pragmatisme. Oleh sebab itu, perlu spiritualitas yang baik di dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Spiritualitas dalam Dasa Titah dapat menjadi salah satu jawaban. Iman, pola doa, puasa, integritas, dan relasi kasih diharapkan dapat menjawab permasalahan zaman ini.
The Ten Commandments dan The Great Commandments menjadi dasar pembentukan spiritualitas jemaat di era pascamodem. Ibarat dua sisi mata uang, Dasa Titah tidak dapat dipisahkan dari relasi kasih dengan Allah dan sesama. Begitu juga implikasinya, karena menjadi hukum yang universal, maka kedua hukum ini sangat relevan di dalam praksis hidup umat Tuhan masa kini.