Tinjauan Kritis Terhadap Pandangan C. S. Lewis Mengenai Karya Penyelamatan Yesus dari Perspektif Eksklusivisme Injili
Abstract
Gereja di tengah kemajemukan memiliki beberapa macam hubungan antaragama, yaitu eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralisme. Salah satu tokoh inklusivisme adalah C. S. Lewis. Adapun, pandangan Lewis berbeda dengan perspektif eksklusivisme injili. Ini perlu dibahas dengan beberapa alasan, yaitu: Lewis memiliki perhatian khusus mengenai kristologi; kaum injili perlu merespons mengenai teologi Kristen yang memiliki parameter untuk hubungan dengan agama-agama lain; Lewis memiliki pengaruh yang besar dalam pemikiran Kristen; dan gereja perlu menentukan sikap mempertahankan keunikan Yesus di tengah kemajemukan. Untuk karya penyelamatan Yesus, Lewis menyatakan bahwa Yesus adalah Allah dan Yesus merupakan inkamasi Allah, sehingga Yesus adalah wahyu khusus Allah; Yesus adalah penggenapan kebenaran dari agama-agama yang disempumakan; ada keselamatan di luar kekristenan; dan Yesus menyelamatkan orang-orang yang memiliki iman implisit. Perspektif eksklusivisme injili menyatakan Yesus adalah Allah Allah dan Allah yang berinkamasi menjadi manusia; Yesus adalah penggenapan wahyu khusus; keselamatan hanya ada dalam kekristenan; dan Yesus menyelamatkan orang-orang yang memiliki imam eksplisit. Berdasarkan tinjauan mengenai karya penyelamatan Yesus menumt Lewis dari perspektif eksklusivisme injili maka pemyataan-pemyataan yang sesuai adalah Yesus adalah Anak Allah yang berinkamasi menjadi manusia; dan Yesus adalah penggenapan wahyu khusus. Sedangkan pemyataan-pemyataan Lewis yang tidak sesuai adalah: Yesus adalah penggenapan kebenaran dari agama-agama; ada keselamatan di luar kekristenan; dan Yesus menyelamatkan orang-orang yang memiliki iman implisit. Jadi pemyataan- pemyataan Lewis yang tidak sesuai dengan perspektif eksklusivisme injili tidak dapat diterapkan oleh gereja. Adapun sikap gereja di tengah kemajemukan, adalah: gereja melakukan pembelaan mengenai keilahian Yesus; gereja menyatakan bahwa Yesus adalah wahyu khusus Allah; gereja mempertahankan eksklusivisme dalam berinteraksi dengan agama- agama lain; gereja perlu menjalin hubungan dengan agama-agama lain; dan gereja perlu melakukan penginjilan.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Yesus ῤαββί yang Ilahi: Sebuah Analisis terhadap Gelar Yesus sebagai ῤαββί dalam Injil Yohanes untuk Membuktikan Keilahian Yesus
Chandra, Dessy Surya (Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2014-05)Alkitab mencatat serangkaian gelar yang dikenakan pada diri Yesus. Selayaknya nama atau panggilan seseorang yang mengindikasikan identitas, gelar-gelar Yesus juga memainkan peran yang sama, yaitu sebagai materi rekonstruksi ... -
Maria Magdalena sebagai Saksi Kunci Kebangkitan Yesus : Analisis terhadap Peran Maria Magdalena dalam Peristiwa Kebangkitan Yesus untuk Membuktikan Keabsahan dari Peristiwa Kebangkitan Yesus
Sylvia, Irene (Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2014-04)Kebangkitan Yesus adalah peristiwa yang sangat signifikan bagi kehidupan orang Kristen. Paulus dalam 1 Korintus 15:14 mengatakan: andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga ... -
Perbandingan Pemahaman tentang Yesus Kristus dalam Agama Islam dan Kristen serta Implikasi Apologetis terhadap Ketuhanan Yesus Kristus
Jingga, Su Chuan (Sekolah Tinggi Teologi SAAT Malang, 2019-08)Yesus Kristus merupakan tokoh yang dikenal oleh orang Muslim dan orang Kristen. Orang Muslim memiliki pemahamannya sendiri tentang tokoh Yesus Kristus. Bagi mereka Yesus Kristus hanyalah seorang nabi dan manusia biasa. ...