Tinjauan Terhadap Berbagai Pandangan Tentang Israel dan Gereja Sebagai Umat Allah Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam Roma 11:16-32
Abstract
Iman merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan orang percaya. Karena itu, iman merupakan tema yang penting untuk dimengerti oleh setiap orang percaya, khususnya hamba Tuhan dalam menghadapi tantangan zaman pada masa kini.
Pembiaran, perusakan gereja, hukum yang tidak berjalan sebagaimana adanya, tindakan-tindakan amoral yang dilakukan manusia pada zaman sekarang adalah tantangan fisik yang tengah dihadapi oleh hamba Tuhan pada masa kini. Ditambah dengan marakanya pengaruh paham relativisme dan pluralisme yang hendak menggerogoti iman Kristen juga merupakan tantangan besar bagi hamba Tuhan. Tantangan-tantangan ini tentunya mengakibatkan dampak yang besar dalam kehidupan hamba Tuhan. Di dalam Alkitab, tindakan-tindakan manusia yang demikian terdapat di dalam kitab Habakuk. Karena itu, konsep iman bukan merupakan sesuatu yang baru untuk dibicarakan.
Eksposisi Habakuk 2:4 telah memberikan penjelasan yang baik tentang konsep iman. Berdasarkan Habakuk 2:4 iman dapat dimengerti menjadi dua bagian. Pertama, iman atau faithfulness adalah keteguhan hati, ketabahan dan kesetiaan. Kedua, adalah tentang percaya, bergantung penuh kepada Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan berkuasa atas kehidupan manusia. Dengan pengertian lain, faithfulness adalah kepercayaan total kepada Allah dalam segala hal.
Kehidupan sosial, ekonomi, politik, agama, moral bangsa Yehuda pada zaman Habakuk dan orang percaya pada masa kini memiliki kesamaan, yakni adanya ketimpangan hukum, melakukan tindakan sesuai dengan kehendak sendiri, tidak menjadikan hukum Taurat sebagai dasar dalam beretika dan moral. Oleh sebab itu, kehidupan ini menjadi titik tolak hamba Tuhan dalam mengambil sikap iman yang tepat untuk menghadapi tantangan zaman pada masa kini.