Studi Komparatif Teks-Teks Asyur Kuno Dengan Kitab Nahum dan Kontribusinya Bagi Pemahaman Latar Belakang Kitab Nahum
Abstract
Temuan-temuan arkeologi, termasuk teks-teks Timur Dekat Kuno (TDK), dapat membantu menyediakan latar belakang politik, sosial, budaya, ekonomi dan keagamaan pada masa Alkitab ditulis. Latar belakang ini dapat diperoleh dengan melakukan studi komparatif antara temuan-temuan arkeologi dan Alkitab. Sasaran dari studi komparatif ini adalah untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara temuan-temuan arkeologi dan Alkitab. Kajian terhadap persamaan dan perbedaan yang ada akan memberikan gambaran mengenai latar belakang Alkitab tersebut. Dalam skripsi ini, penulis melakukan studi komparatif antara teks-teks Asyur kuno dan kitab Nahum untuk memahami latar belakang kitab Nahum. Penulis memilih meneliti kitab Nahum dan teks-teks Asyur kuno, karena kedua literatur ini memiliki kaitan yang unik. Pertama, kitab Nahum ditulis pada masa kejayaan kerajaan Asyur. Kedua, genre kitab Nahum (genre nubuat) merupakan genre yang umum dalam teks-teks Asyur kuno. Dimensi yang digunakan dalam studi komparatif ini meliputi dimensi peristiwa historis, kosakata, imagery dan ikonografik. Hasil penyelidikan terhadap teks-teks Asyur kuno dan kitab Nahum mengisyaratkan adanya persamaan dan perbedaan antara kedua literatur ini. Penulis merangkum beberapa persamaan dan perbedaan yang ada di antara kedua literatur tersebut. Persamaan teks-teks Asyur kuno dan kitab Nahum adalah, pertama, kesamaan dalam penggunaan kata “orac/e” (ucapan ilahi). Kedua, kesamaan informasi mengenai kota Niniwe. Ketiga, kesamaan dalam penggambaran karakter dan kuasa ilahi. Keempat, kesamaan dalam merujuk adanya pemberontakan. Kelima, kesamaan catatan penaklukan Tebe. Keenam, kesamaan dalam menggambarkan aktivitas militer. Ketujuh, kesamaan dalam penyebutan hewan singa. Kedelapan, kesamaan penggunaan imagery gandar. Selain itu, penulis juga merangkum perbedaan-perbedaan antara keduanya. Perbedaan pertama berkaitan dengan konsep keilahiannya. Teks-teks Asyur kuno berlatar politeisme, sedangkan kitab Nahum berlatar monoteisme. Perbedaan kedua adalah dalam hal kejujuran dalam mengungkapkan fakta keberhasilan dan kegagalan. Literatur Asyur kuno tidak satu pun menampilkan kegagalan atau kekalahan yang dialami oleh raja dan bangsa mereka. Sedangkan kitab Nahum menyatakan kebenaran, keberhasilan maupun kegagalan, dengan jujur. Studi komparatif antara teks-teks Asyur kuno dan kitab Nahum memberikan kontribusi penting bagi pemahaman mengenai latar belakang kitab Nahum. Dalam bidang politik, hasil studi komparatif mengisyaratkan bahwa kitab Nahum ditulis pada masa pemerintahan raja Asyurbanipal. Pada masa ini, secara politik Yehuda berada dalam tekanan, karena setiap kebijakan politik yang diambil Yehuda sangat dipengaruhi oleh kebijakan luar negeri bangsa Asyur. Dalam bidang sosial dan budaya, hasil studi komparatif mengisyaratkan bahwa pada masa penulisan kitab Nahum, bangsa Yehuda memiliki identitas kebangsaan yang lemah, meragukan otoritas dan kedaulatan TUHAN yang telah memilih dan mengkhususkan mereka dari antara bangsa-bangsa lain. Yehuda juga mengalami masalah dengan kepadatan penduduk karena imigrasi, dan masalah trauma akibat perang. Dalam bidang ekonomi, hasil studi komparatif mengisyaratkan bahwa pada masa penulisan kitab Nahum, Yehuda mengalami tekanan ekonomi yang berat. Ekonomi lumpuh atau bertumbuh secara lambat, dan Yehuda mengalami kesengsaraan karena hams membayar upeti yang tinggi dan sulit diperoleh. Dalam bidang keagamaan, hasil studi komparatif mengisyaratkan bahwa Nahum memahami dengan baik latar belakang keagamaan bangsa Asyur. la mengkomunikasikan pesannya dengan cara yang akrab bagi bangsa Asyur dan Yehuda pada masa itu. Selain itu, kitab Nahum pada dasarnya merupakan literatur yang mendukung perlawanan raja Yosia terhadap dominasi keagamaan Asyur. Perlawanan (reformasi) raja Yosia merupakan upaya keluar dari penyembahan dewa-dewa Asyur (politeis) dan kembali menyembah TUHAN, satu-satunya Allah.