Tinjauan alkitabiah terhadap konsep poligami aliran Mormon
Abstract
Mormonisme merupakan aliran yang memperkenalkan diri sebagai gereja yang paling benar. Aliran ini didirikan oleh nabi Joseph Smith pada 1820. Nama resmi dari aliran ini adalah The Church of Jesus Christ of the Latter Day Saints— dalam bahasa Inggris disingkat LDS: Latter-Day Saints.
Namun, aliran ini tidak berdiri di atas Alkitab yang adalah sumber otoritas tertinggi. Aliran ini berdiri di atas kitab-kitab Mormon (Buku Mormon, Doktrin dan perjanjian-perjanjian serta Mutiara yang sangat berharga). Kitab ini ditulis oleh Smith dan diyakini memiliki otoritas yang sejajar dengan Alkitab bahkan melebihi Alkitab.
Di samping itu, aliran Mormon percaya pada “wahyu” atau “penglihatan” yang dinyatakan kepada orang-orang saleh. Bagi Mormonisme, kanon Alkitab masih terbuka, di mana Allah akan terns dan terns memberikan wahyn-wahyn mengenai hal- hal yang penting kepada mannsia melalni para hamba-Nya.
Ajakan nntnk berpoligami menjadl marak sejak 12 Juli 1843 karena seorang nabi yang bemama Smith menyatakan bahwa dia mendapat wahyn dari Tnhan yang memerintahkan mannsia nntnk berpoligami. Tanpa ketaatan terhadap perintah ini mannsia akan dibinasakan, sedangkan bagi mereka yang taat dijanjikan snrga yang tertinggi (kerajaan selestial).
Selanjntnya, ajaran mengenai poligami terns berkembang dan diyakini sebagai satii-satnnya jenis pemikahahan yang dapat berlanjnt sampai kekekalan. Lebih lagi, poligami dianggap sebagai syarat keselamatan dan semakin arif seseorang dalam berpoligami semakin baik kedndnkannya kelak dalam kerajaan Selestial.
Sesnnggnhnya, aliran Mormon telah memsak doktrin-doktrln esensial dari sejarah kekeristenan. Ajaran poligami telah menjadi salah satn bnkti penyimpangan mereka terhadap peratnran snci yang ditetapkan oleh Allah pada waktn penciptaan, yaitn pemikahan yang monogami.
Dengan demikian, kendati aliran Mormon mengakn sebagai satn-satnnya gereja yang benar dalam dnnia ini, namnn bila tidak berdiri di atas Alkitab sebagai snmber otoritas tertinggi dalam pengajaran mereka maka aliran Mormon dinilal sebagai aliran sesat atan bidat.
Orang Kristen hams mengakni Alkitab sebagai kebenaran mntlak, oleh karena itu di luar Alkitab tidak ada kebenaran lagi. Allah mempakan Penulis utama dari Alkitab, oleh karena itu tidak mungkin menginpirasikan hal yang salah