Konsep Bebas dari Dosa Menurut Paulus Berdasarkan Roma 6:1-14 dan Aplikasinya Dalam Pelayanan Pastoral Bagi Orang Kristen yang Kecanduan Pornografi
Abstract
Manusia masih memiliki natur berdosa pada dirinya. Hal ini menyebabkan manusia cenderung mengambil pilihan yang mengarah kepada hawa nafsunya. Ini menjadi suatu tantangan bagi orang percaya yang akan terus dihadapi, terlebih lagi karena orang percaya masih hidup di dalam dunia yang menawarkan beragam bentuk dosa, salah satunya adalah pomografi. Banyak sekali orang yang terjerat dalam kecanduan pomografi, tidak terkecuali orang-orang yang telah percaya kepada Kristus. Pada umumnya mereka ini sulit untuk melepaskan diri dari kecanduannya sekalipun mereka mengetahui bahwa hal ini adalah hal yang jahat di mata Allah.
Pemulihan hams dialami oleh orang percaya karena hidup di dalam dosa bukanlah hidup yang direncanakan oleh Allah bagi orang-orang percaya. Allah menginginkan agar orang percaya dapat hidup di dalam kebenaran untuk bagi kemuliaan Allah. Namun demikian, pecandu pomografi sulit sekali untuk melepaskan kecanduannya apabila hams berjuang seorang diri. Dalam hal inilah, gereja (hamba-hamba Tuhan, pembina rohani, konselor-konselor Kristen) sehamsnya mengambil peranan untuk membantu orang percaya yang terikat di dalam kecanduan pomografi. Salah satu pertolongan yang dapat diberikan bagi mereka yang kecanduan adalah melalui pelayanan pastoral, secara khsusu konseling pastoral yang berpusat pada firman Tuhan. Roma 6:1-14 yang membicarakan mengenai konsep bebas dari dosa menjadi salah satu landasan firman Tuhan di dalam upaya pemulihan orang Kristen yang kecanduan pomografi. Masalah akan muncul bila tidak terdapat pemahaman yang baik mengenai bagian firman Tuhan ini. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam mengenai Roma 6:1-14 seharusnya dimiliki oleh seorang konselor atau pembina sehingga bisa menjelaskannya kepada orang yang kecanduan.
Kunci jawaban bagi pemulihan dari kecanduan yang diberikan oleh Roma 6:1-14 adalah melalui persekutuan dengan Kristus. Hanya melalui persekutuan dengan Kristus- lah kemenangan dan kebebasan dari dosa akan diperoleh oleh karena kematian dan kebangkitan Kristus telah mematahkan kuasa dosa. Hal ini menjadi titik awal dari pemulihan. Persekutuan dengan Kristus memberikan jaminan bagi orang percaya untuk bisa mengalahkan kuasa dosa. Oleh karena Allah telah memberikan jaminan itu bagi orang percaya, maka orang percaya memiliki tanggung jawab untuk menjaga dirinya supaya dirinya tidak lagi menjadi hamba dosa. Tanggung jawab yang sama berlaku pula bagi seorang pecandu pomografi. Ia bertanggung jawab untuk melepaskan dirinya dari kecanduannya dengan cara menyerahkan hidup kepada Allah melalui persekutuan dengan Kristus.