Penggembalaan Tuhan Yesus dalam Kitab Wahyu Sebagai ὁ παντοκράτωρ Kepada Jemaat yang Menderita (Sebuah Refleksi Berita Penggembalaan Bagi Gereja-Gereja di Indonesia yang Sedang Menderita)
Abstract
Kitab Wahyu adalah sebuah kitab penggembalaan dari Tuhan Yesus kepada jemaat-Nya yang sedang mengalami tekanan internal maupun eksternal. Berbagai tekanan tersebut membuat mereka mengalami pergumulan teologis dan praktis. Di dalam situasi dan kondisi seperti ini siapakah yang sebenarnya berkuasa? Tuhan atau para penganiaya jemaat? Dari sudut pandang manusia, memang yang kelihatannya menjadi penguasa adalah mereka yang telah menekan jemaat. Namun, surat penggembalaan Tuhan Yesus yang dimuliakan ini menyatakan sudut pandang ilahi yaitu Sang Penguasa yang sejati adalah Tuhan Yesus Kristus. Dengan mengerti dan mengimani hal ini maka jemaat akan dihiburkan dan dikuatkan untuk tetap setia kepada Tuhan sampai akhir. Berita penggembalaan inilah yang perlu disampaikan kepada jemaat di Indonesia yang juga mengalami situasi dan kondisi mirip dengan jemaat dalam kitab Wahyu. Pada saat ini jemaat di Indonesia mengalami penganiayaan yang terjadi secara sporadis dan parsial, namum nampaknya dilakukan secara sistematis dan cenderung menunjukkan peningkatan dalam hal kuantitas maupun kualitas; tekanan yang kuat dari kelompok-kelompok radikal yang antipati terhadap kekristenan khususnya di Indonesia; adanya infiltrasi ajaran-ajaran sesat di dalam gereja-gereja di Indonesia; dan tantangan untuk berkompromi dengan adat istiadat serta kepercayaan setempat yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Dengan mengerti berita penggembalaan ini maka jemaat di Indonesia juga akan dihiburkan dan dikuatkan untuk tetap setia pada Tuhan. Pengertian yang perlu dimiliki oleh jemaat ini berfokus pada penggunaan kata ho pantokrator sebanyak sembilan kali di dalam kitab Wahyu. Masing-masing bagian menggambarkan Tuhan Yesus sebagai Sang Penguasa di dalam dimensi yang berbeda. Dimensi itu adalah Tuhan Sang Penguasa yang memberikan damai sejahtera (Why. 1:4-8), yang mempunyai rencana (Why. 4:1-11), yang memimpin ke "tanah perjanjian" (Why. 11:15-19), yang memberikan kemenangan dalam keadilan dan kuasa-Nya (Why. 15:2-4), yang membalas setiap perbuatan penentang-Nya dengan tuntas (Why. 16:4-7), yang mengumpulkan musuh-musuh-Nya untuk dihancurkan (Why. 16:12-16), yang akan datang sebagai Mempelai Pria dalam Perkawinan Anak Domba (Why. 19:1-8), yang menggenapi janji-Nya (Why. 19:11-16), dan yang hadir bersama umat-Nya (Why. 21:22-27).