Studi Perbandingan Pemuridan Methodist Awal dengan Kelompok Kecil Perkantas Malang dan Sumbangsihnya Terhadap Formasi Spiritual Kelompok Kecil Perkantas Malang
Abstract
Perkantas Malang memiliki visi besar untuk membentuk pemimpin yang bermisi bagi bangsa, gereja dan dunia dengan mempersiapkan mereka dalam segala aspek, khususnya spiritual. Lembaga ini melakukan formasi spiritual kepada siswa, mahasiswa dan alumni, salah satunya melalui Kelompok Kecil (KK) karena sangat efektif dan unggul dalam kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Lembaga ini telah mengerjakan, mengevaluasi dan mengembangkan formasi spiritual KK secara berkala dari tahun ke tahun. Namun, dua tahun terakhir kuantitas KK siswa dan mahasiswa mengalami penurunan, serta alumni mengalami stagnasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kualitas formasi spiritual KK. Untuk melakukan perbaikan kualitas formasi spiritual KK Perkantas Malang penulis melakukan studi perbandingan dengan pemuridan Methodist awal yang telah berhasil melakukan pemuridan pada zamannya. Penulis mengangkat dua permasalahan dalam penelitian ini. Pertama, apakah persamaan atau perbedaan KK Perkantas Malang dengan pemuridan Methodist awal? Kedua, sumbangsih apa yang dapat diberikan pemuridan Methodist awal bagi formasi spiritual KK Perkantas Malang masa kini? Penelitian ini menghasilkan jawaban untuk pertanyaan pertama, yaitu penulis melihat bahwa formasi spiritual dalam pemuridan Methodist awal tidak jauh berbeda dengan formasi spiritual KK Perkantas Malang. Perbedaannya terletak pada cara menghidupi formasi spiritual tersebut. Pemuridan Methodist awal menekankan disiplin tinggi, aspek pengalaman mistis (religius) dalam setiap komponen pemuridan serta supervisi terhadap anggota dan pemimpin pemuridan. Hal ini menjadikan pemuridan Methodist awal mampu mencapai formasi spiritual yang baik dan meningkatkan kuantitas anggota jemaat.
Jawaban untuk permasalahan kedua, yaitu pertama, dalam hal pengajaran firman KK harus mengimbangi dengan ketaatan melalui disiplin, supervisi, serta aspek pengalaman bersama Tuhan. Disiplin melakukan firman salah satunya adalah dengan melakukan disiplin pengakuan dosa. Kedua, dalam aspek doa dan penyembahan seorang murid diharapkan mengalami Tuhan di dalamnya. Sikap tubuh dalam doa dan penyembahan, disiplin berdoa, pertanyaan tentang pengalaman bersama Allah di dalam doa, menjadi satu sarana seseorang mengalami dan seterusnya bergantung kepada Allah. Ketiga, dalam hal misi Perkantas Malang perlu mendisiplin murid untuk melakukan misi mingguan sehingga Adik Kelompok Kecil (AKK) memiliki kebiasaan bermisi dalam kehidupan sehari-hari dan pada akhirnya siap bermisi dalam skala lebih besar sesuai panggilan masing-masing AKK. Keempat, pemimpin harus mendapat supervisi dan disiplin yang baik, sehingga kualitas KK dapat terkontrol dan berkembang. Keempat sumbangsih tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas formasi KK demi tercapainya visi Perkantas Malang.