Penyembuhan Luka Batin (Inner Healing) : Apakah Merupakan Bagian dari Pengudusan Orang Percaya?
Abstract
Luka batin sering kali dituduhkan sebagai penyebab masalah-masalah yang timbul dalam pribadi orang-orang percaya. Jika ada orang yang sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat tetapi masih mempunyai kebiasaan yang buruk, perilaku yang dianggap “aneh”–khususnya yang tak dapat dikendalikannya, itu adalah karena trauma masa lalunya. Trauma masa lalu itu meninggalkan luka pada batinnya (inner man) baik disadarinya maupun tidak, dan jika tidak disembuhkan, itu akan terus menghalangi dan membelenggunya untuk bisa bertumbuh dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, Tuhan dan sesamanya. Sebaliknya, penyembuhan akan membuat orang itu terlepas dari ikatan trauma masa lalu dan membebaskannya untuk bertumbuh dan melayani Tuhan. Penyembuhan inilah yang sekarang dikenal sebagai inner healing atau penyembuhan luka batin yang sangat banyak dipraktekkan di kalangan gereja-gereja Kharismatik, tetapi masih sangat dicurigai, bahkan ditolak di kalangan gereja-gereja Protestan konservatif. ... Tulisan ini secara terbatas berusaha untuk mengkaji dan menanggapi dengan seimbang ajaran dan praktek inner healing dalam kaitan dengan proses pengudusan orang percaya. Apakah ia termasuk dalam proses pengudusan? Ataukah ia sebenarnya sama sekali bukan, bahkan bertentangan dengan karya pengudusan Roh Kudus. Sebab itu, pertama-tama penulis akan membahas pengudusan (sanctification) orang percaya; apakah maknanya, tujuannya dan bagaimana prosesnya. Berikutnya secara singkat akan ditinjau konsep inner healing dan prakteknya, juga beberapa pandangan yang berkembang tentang penyembuhan luka batin ini. Kemudian penulis akan melakukan analisa dengan memerhatikan ajaran firman Tuhan. Penutup akan merupakan kesimpulan dan pandangan penulis terhadap ajaran dan praktek inner healing dalam kehidupan dan pelayanan gereja Tuhan saat ini.