TinjauanMengenai Profesionalisme Hamba Tuhan dari Perspektif Efesus 4:11-13
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai pengertian rasul, nabi, pemberita lnjil, gembala dan pengajar dalam Efesus 4:11-13, apakah semata-mata merupakan karunia rohani dari Tuhan, tanpa mempertimbangkan sisi pelatihan atau
pendidikan seseorang, sebagai salah satu ciri dari keprofesionalismean seorang hamba Tuhan? .
Setelah mendalami pengertian dari istilah hamba Tuhan dan dikaitkan dengan hasil studi eksegesis terhadap Efestis 4: 11, maka yang dimaksud dengan hamba Tuhan adalah orang-orang yang memiliki panggilan khusus (mendapat karunia rohani) dari Tuhan sebagai para pejabat gerejawi, baik itu pendeta, pekerja Injil/guru Injil atau penatua khusus dan telah menjalani pendidikan, pelatihan atau persiapan khusus dalam bidang Teologi. Bagi hamba-hamba Tuhan ada tugas khusus yang harus dilaksanakan berkaitan dengan Tuhan yang menjadi Tuan bagi hamba Tuhan tersebut. Tugas yang harus dilaksanakan adalah memberitakan Injil dan mangajarkan tujuan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam duriia ini. Tugas khusus yang lainnya adalah untuk menyampaikan kehendak Tuhan baik peringatan, berkat, larangan atau teguran yang bertujuan untuk membawa kembali umat kepada jalan Allah. Di samping perintah dan larangan, hamba Tuhan juga bertugas untuk menyampaikan kabar gembira, yaitu bahwa Kristus yang adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Hamba Tuhan juga mempunyai tugas khusus untuk menjaga agar umat atau jemaat tetap memiliki ajaran yang benar, sesuai dengan firman Tuhan.
Mengingat tugas-tugas penting yang harus dilaksanakan oleh setiap hamba Tuhan tersebut, maka hamba Tuhan harus seorang profesional. Profesional yang dimaksudkan di sini adalah telah melalui tahap persiapan khusus, baik dari segi keilmuan, ketrampilan dan dari segi karakteristik kepribadian. Tujuannya adalah agar hamba Tuhan tersebut dapat melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya baik dari Tuhan maupun dari gereja selaku organisasi, yaitu agar umat Tuhan memiliki kesatuan iman dan pengetahuan Yfl!lg benar akan Anak Allah. Hamba Tuhan juga harus mengembangkan dan terus membaharui baik pengetahuan maupun keterampilan yang dimilikinya, agar tetap dapat menjadi hamba Tuhan yang berintegritas.