Konsep "Takut Akan Allah" Dalam Pengkhotbah 11:7 - 12:14 dan Relevansinya Dengan Etika Muda-Mudi Kristen Masa Kini
Abstract
Kehidupan muda-mudi adalah suatu kehidupan yang dipenuhi dengan problematika. Secara khusus di zaman postmodern ini, muda-mudi melakukan segala sesuatu sesuka hati mereka. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan anak muda secara umum, tapi juga di kalangan muda-mudi Kristen. Realita menunjukkan bahwa muda-mudi Kristen masa kini juga tidak lagi hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Karena itu, muda-mudi Kristen hams dibawa kembali kepada pengertian yang benar akan firman Tuhan dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kebenaran firman Tuhan yang perlu dipahami dengan benar oleh muda-mudi Kristen adalah konsep "takut akan Allah." Berdasarkan Pengkhotbah 11:7-12:14, maka konsep "takut akan Allah" terkait dengan dua hal. Pertama, terkait dengan hal rohani. "Takut" dapat berarti sebuah penghormatan atau penyembahan. Dengan demikian, manusia yang adalah ciptaan hams hidup dalam penghormatan dan penyembahan kepada Allah Sang Pencipta. Kedua, terkait dengan hal sekular. "Takut akan Allah" berlaku dalam segala aspek kehidupan manusia. Sehingga, dalam kehidupan sekular pun, Allah dengan segala perintah dan larangan- Nya hams diperhitungkan. "Takut akan Allah" adalah sebuah tindakan memperhitungkan Allah.
Dalam kehidupan muda-mudi Kristen saat ini, terdapat banyak di antara mereka yang tidak hidup "takut akan Allah." Bagi sebagian mereka, berbicara tentang Allah hanya di gereja saja. Sedangkan dalam kehidupan sekular, Allah tidak perlu diperhitungkan. Dengan demikian, tidak heran jika pergaulan dan gaya hidup muda-mudi Kristen masa kini, tidak ada bedanya dengan muda-mudi non-Kristen.
Karena itu, pengajaran, pemahaman dan penanaman konsep "takut akan Allah" bagi muda- mudi Kristen masa kini adalah sesuatu yang relevan. Konsep "takut akan Allah" hams dipraktikkan oleh muda-mudi Kristen masa kini, dalam segala aspek kehidupan mereka, termasuk dalam pergaulan dan gaya hidup. Dengan demikian, maka kehidupan muda-mudi Kristen tidak lagi sama dengan muda-mudi non-Kristen.