Tinjauan Etis Teologis Terhadap Pernikahan Homoseksual dari Perspektif Kristen Injili
Abstract
Di era atau zaman yang modern ini, banyak peristiwa atau kejadian yang meresahkan seluruh lapisan masyarakat. Salah satu peristiwa yang meresahkan tersebut adalah peristiwa mengenai masalah homoseksualitas. Praktik homoseksual telah dianggap sebagai hal yang biasa dan normal pada saat ini. Terlebih lagi bagi kalangan tertentu, ada beberapa orang yang telah mendukung praktik homoseksual. Dukungan tersebut timbul dari kalangan atau lapisan masyarakat yang berintelektual sampai rohaniawan. Sebagai wujud dukungan terhadap praktik homoseksual, para pendukung praktik homoseksual meminta agar negara-negara menerima keberadaan orang-orang homo di dalam lingkungan masyarakat seperti manusia pada umumnya. Tidak hanya sampai di situ, para pendukung homoseksual pun meminta agar negara dapat mengesahkan/melegalisasikan pernikahan homoseksual seperti halnya dengan pernikahan heteroseksual. Para pendukung homoseksual mengampanyekan fenomena ini sebagai hak seseorang (HAM) di dalam memilih gaya hidup yang mereka inginkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya praktik homoseksual disahkan. Bagi para pendukung homoseksual, homoseksual bukanlah sebuah penyakit dan dosa. Tuhan Allah Sang Penciptalah yang telah menciptakan seseorang menjadi homo sehingga homoseksual dianggap dan dipercayai sebagai anugerah dari Tuhan. Dengan diciptakannya homoseksual, manusia tidak memiliki hak untuk menghakimi dan meniadakan homoseksual. Manusia harus menerima keberadaan orang-orang homo sebagai orang- orang yang normal. Tidak ada hal yang salah dengan homoseksual sebab homoseksual itu adalah anugerah. Para pendukung homoseksual mempercayai bahwa tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang melarang praktik homoseksual. Mereka berpendapat bahwa perristiwa Sodom dan hukum Imamat pun, tidak menyinggung mengenai masalah homoseksual. Mereka justru berpendapat bahwa Alkitab sendiri mendukung praktik homoseksual melalui penggambaran kisah Daud dan Yonatan di mana kedua orang ini diyakini sebagai orang-orang homo yang dipakai oleh Tuhan dengan luar biasa. Berdasarkan analisis terhadap data dan fakta yang tersedia- serta mempelajari dampak atau pengaruh yang timbul dari pernikahan homoseksual, penulis mendapati bahwa pernikahan homoseksual tidak memberikan sumbangsih yang positif di dalam lingkungan sosial dan agama. Dengan demikian, pembahasan mengenai pernikahan homoseksual seharusnya menjadikan firman Tuhan sebagai sumber utarna untuk menelusuri kebenaran tentang pernikahan yang Allah kehendaki dan tetapkan.