Dosa yang Mendatangkan Maut : Analisis Kritis Surat 1 Yohanes 5:16-17 serta Implikasinya bagi Orang Kristen Masa Kini
Abstract
Surat Yohanes adalah salah satu surat yang tidak begitu jelas siapa penulisnya. Surat ini diyakini ditulis oleh Yohanes yang kemungkinan adalah murid dari rasul Yohanes dan adalah anggota jemaatnya, ia mungkin salah satu editor Injil Yohanes. Terlepas dari siapa penulisnya, surat 1 Yohanes adalah surat yang berbicara baik secara pastoral maupun secara otoritatif, surat yang berharap untuk diakui oleh pembaca dengan pernyataan yang dapat diandalkan dari pesan yang telah diproklamasikan “dari permulaan” (1 Yoh. 1:1). Namun, ada satu masalah yang muncul di dalam surat 1 Yohanes, yaitu terlihat adaya kontradiksi antara 1 Yoh. 5:16-17 dengan 1 Yoh. 1:9 dan 1 Yoh. 3:8. Permasalahan ini telah menjadi bahan diskusi di kalangan para sarjana. Dalam pasal 5:16-17, Yohanes membedakan dua jenis dosa: “Dosa yang mendatangkan maut” dan “dosa yang tidak mendatangkan maut.” Tampaknya, Yohanes melakukan dualisme dalam ayat tersebut. Lantas, apakah Yohanes memang menggunakan dualisme dalam ayat tersebut? Apakah ayat tersebut berkontradiksi dengan ayat 1:9 dan 3:8? Apa maksud dari kedua frasa teologis tersebut? Untuk memahami dua makna dosa yang dicatat dalam surat Yohanes yang pertama ini, penulis akan melakukan analisis konteks historis dan literer surat 1 Yohanes, dan kemudian melakukan eksegesis perikop 1 Yoh. 5:16-17. Penulis juga akan memberikan implikasi praktis bagi orang Kristen berdasarkan hasil analisis tersebut.