• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Consilium : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Consilium 07
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Consilium : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Consilium 07
    • View Item

    From Disciple to Apostle : Sebuah Studi Eksegesis Markus 6:7-13

    Thumbnail
    Date
    2012-07
    Author
    Adirahsetio, Kharis
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Markus pasal 6 mengisahkan sebuah episode unik dari kehidupan para murid. Perikop ini menceritakan bagaimana Tuhan Yesus memanggil para murid suatu ketika dan mengutus mereka berdua-dua ke berbagai tempat. Itu berarti ada enam kelompok yang beranggotakan masing-masing dua orang yang pergi berpencar ke seluruh penjuru. Ketika mengutus mereka, Yesus berpesan agar para murid tidak membawa apapun dalam perjalanan mereka semisal roti, bekal, uang bahkan baju berlebih. Mereka hanya diperbolehkan untuk membawa tongkat dan alas kaki. Itu saja. Dengan demikian, para murid pergi ke berbagai penjuru tanpa persiapan untuk bertahan hidup dalam perjalanan mereka. Tidak hanya berhenti di situ, para murid ini diminta untuk menetap di tempat orang-orang yang menerima mereka dalam perjalanan mereka. Jika orang-orang tersebut tidak menerima mereka dan tidak mendengarkan mereka, maka mereka disuruh untuk mengebaskan debu yang ada di kaki para murid sebagai peringatan. Setelah menerima mandat tersebut, pergilah mereka ke berbagai tempat dan mengabarkan injik, mengusir setan dan menyembuhkan orang. Episode ini termasuk mozaik kisah yang sangat sulit untuk dimengerti dalam rangkaian narasi perjanjian baru. Pembaca modern akan dibingungkan dengan kurangnya detail penjelasan seputar isi perintah Yesus khususnya berkenaan soal barang bawaan para murid yang minim dan cenderung nihil. Maka dari itu pertanyaan yang dapat diajukan untuk menjadi parameter dalam mengerti bagian ini adalah, pertama, apa signifikansi penggunaan tongkat dan alas kaki sehingga hanya dua benda ini saja yang diperbolehkan untuk dibawa. Kedua, apa implikasi teologis yang hendak disampaikan oleh Yesus melalui perintah untuk tidak membawa apa-apa dalam perjalanan mereka. Ketiga, relasi seperti apakah yang dimiliki teks ini dengan dua teks paralel lainnya dalam Matius-Lukas. Keempat, apa yang hendak disampaikan Markus melalui teks ini. Tulisan ini berjuang untuk memberikan penjelasan yang memadai untuk mengerti perikop ini melalui penjawaban pertanyaan-pertanyaan di atas.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/528
    Collections
    • Consilium 07

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT