Show simple item record

dc.contributor.advisorMichael Teng
dc.contributor.authorYasinta, Priska Dewi
dc.date.accessioned2025-09-02T07:13:10Z
dc.date.available2025-09-02T07:13:10Z
dc.date.issued2024-02
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1776
dc.description.abstractTanda yang penting dari pertobatan adalah adanya transformasi pandangan dunia, sistem kepercayaan, dan perilaku. Transformasi cara pandang sangat penting, karena jika tidak dilakukan bisa menghasilkan sinkretisme Christo-paganism, yang berarti memiliki budaya kekristenan tetapi bukan tumbuh dari esensi Kekristenan yang sesungguhnya. Seseorang yang telah lahir baru bisa melakukan ritual-ritual kekristenan meskipun sesungguhnya masih memiliki pandangan yang keliru tentang Tuhan. Pada saat ini fenomena yang terlihat di daerah tempat peneliti adalah jemaat melakukan dua praktik, yaitu ritual-ritual Kirsten dan tindakan simbolis budaya Jawa. Perilaku tersebut akhirnya menimbulkan keraguan apakah benar-benar pandangan jemaat setempat terhadap budaya telah ditransformasi oleh Injil. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pemahaman jemaat terhadap tradisi-tradisi kejawen yang masih dipraktikkan selama ini. Adapun pertanyaan riset utama dalam penelitian ini adalah apa persepsi jemaat dewasa GKKK Blitar wilayah utara terhadap tradisi-tradisi kejawen. Dalam menjawab pertanyaan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dasar dengan melakukan wawancara kepada sebelas partisipan yang telah bersedia dan sesuai dengan kriteria. Hasil dari wawancara disalin dalam bentuk transkrip dan dianalisis melalui tiga proses pengodean, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Proses tersebut menghasilkan tema-tema yang selanjutnya akan dipertemukan dengan kajian literatur dalam sebuah diskusi untuk menentukan implikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan masih melestarikan praktik tradisi kejawen dengan tiga alasan utama, yaitu karena adanya tekanan sosial, keinginan untuk menjaga relasi yang damai, dan keinginan untuk tidak mau menjadi berbeda dengan lingkungan. Meskipun demikian, beberapa partisipan tidak lagi memaknai tradisi kejawen seperti pada mulanya. Beberapa dari mereka telah melakukan penyesuaian seperti mengubah beberapa tata cara praktik tradisi kejawen yang tidak sesuai dengan kebenaran dan mengubah makna tradisi selamatan yang disesuaikan dengan iman Kristen. Namun, pada realitasnya perubahan perilaku terhadap tradisi tidak selalu disertai dengan perubahan pandangan karena ditemukan beberapa partisipan belum memiliki pandangan dunia mengenai keselamatan secara utuh. Hal ini menunjukkan bahwa akomodasi iman Kristen dalam tradisi kejawen dapat menghasilkan pemahaman teologi yang tidak utuh.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectKejawenen_US
dc.subjectBudayaen_US
dc.subjectTransformasien_US
dc.subjectSinkretismeen_US
dc.subjectKerukunanen_US
dc.titlePemahaman Jemaat Dewasa GKKK Blitar Wilayah Utara terhadap Tradisi Kejawenen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2315047701
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20211090312


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record