• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Consilium : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Consilium 22
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Consilium : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Consilium 22
    • View Item

    Kasih dan Takut Akan Allah Sebagai Dua Pilar Sikap Patuh Kepada Pemerintah : Sebuah Tinjauan Gramatika-Historis Roma 13:1-7

    Thumbnail
    View/Open
    PDF (245.2Kb)
    Date
    2021
    Author
    Yasinta, Priska
    Chandra, Wie Wie
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Roma 13:1-7 adalah salah satu perikop yang menarik perhatian banyak teolog maupun penafsir Alkitab. Bukan hanya karena bagian ini ada di dalam Surat Roma (yang sering menjadi medan perdebatan para teolog), tetapi juga merupakan bagian yang sering menimbulkan multitafsir, over-exegete, atau sering disalahgunakan. Misalnya, untuk menjustifikasi regim kekuasaan yang diktatorial dan tidak demokratis, atau dipakai sebagai landasan bagi sikap gereja yang anti-revolutionary. Di lain hal, perikop yang diberi judul oleh LAI “kepatuhan kepada pemerintah” ini juga dapat dipakai sebagai argumen kaum yang mendukung perlawanan kepada pemerintah (pro-resistance). Samuel Rutherford, di dalam traktat Lex, Rex (the Law and the Prince) menggunakan Rm. 13:1-7 sebagai argumen pendukung utama “for violent resistance against a political sovereign”. Dengan demikian, tampaknya penafsiran Rm. 13:1-7 dapat jatuh pada dua kutub yang berlawanan, yakni pro terhadap kepatuhan absolut atau pro terhadap perlawanan aktif (violently). Dalam upaya untuk memahami teks Roma 13:1-7 dari perspektif yang lain, maka penulis melakukan kajian terhadap teks ini dengan menggunakan metode eksegesis gramatika-historis. Metode ini mendasari proses penafsiran makna terhadap suatu bagian teks berdasarkan hasil analisis konteks sejarah dan konteks kesusastraan yang mengitari teks tersebut. Asumsi dalam metode ini ialah bahwa ada kebenaran atau makna teks yang pada mulanya dimaksudkan oleh penulis kitab Suci (Paulus dalam hal ini) untuk dipahami oleh pembaca mula-mula. Terlepas dari beberapa faktor lain yang mungkin mempengaruhi Paulus maupun jemaat kota Roma dalam memahami makna teks mula-mula, metode ini akan berfokus pada analisis konteks sejarah, yang meliputi analisis sosial, budaya dan politik; dan konteks kesusastraan, yang meliputi konteks literer dekat, konteks kitab, konteks literer jauh, serta konteks teologis kitab Roma. Tujuan akhir dari penelusuran ini adalah untuk membuat sintesa makna teks Roma 13:1-7 berdasarkan hasil eksegesis secara gramatika-historis, serta menentukan implikasinya baik secara teologis maupun praktis.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1054
    Collections
    • Consilium 22

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT