• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Veritas 11/2 (Oktober 2010)
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Veritas 11/2 (Oktober 2010)
    • View Item

    Mengubah Air Filsafat Menjadi Anggur Teologi

    Thumbnail
    View/Open
    Kalvin Budiman - Mengubah Air Filsafat Menjadi Anggur Teologi.pdf (152.6Kb)
    Date
    2010-10
    Author
    Budiman, Kalvin S.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Apakah peran filsafat dalam teologi? Pemakaian filsafat dalam disiplin teologi memiliki sejarah yang panjang dan seringkali diterima dengan rasa curiga dan was-was. Kutipan di atas diambil dari salah satu tulisan Thomas Aquinas, seorang tokoh utama dalam sejarah Gereja di Abad Pertengahan, yang terkenal karena tafsirannya terhadap tulisan-tulisan filsuf besar Yunani, Aristoteles, dan karena usahanya untuk memakai filsafat dalam teologi. Pada akhirnya, di mata sebagian besar orang Kristen, Aquinas lebih diingat sebagai seorang filsuf ketimbang seorang teolog, apalagi penafsir Alkitab. Padahal jabatan yang diemban oleh Aquinas semasa hidupnya adalah sebagai baccalaureus biblicus dan magister in theologia. Khususnya di kalangan kaum injili, Aquinas memiliki reputasi yang kurang baik karena dianggap telah mencemari kemurnian injil atau teologi Kristen dengan racun pemikiran manusia atau filsafat. Kebalikan dari kesimpulan Aquinas sendiri sebagaimana yang ia ungkapkan dalam kutipan di atas, Aquinas justru sering dipakai sebagai contoh tentang bentuk penculikan teologi Kristen ke dalam ranah filsafat yang asing bagi injil. ... Di dalam tulisan yang tidak terlalu panjang ini, lewat pengamatan terhadap dua tokoh dalam sejarah Gereja, saya ingin mengajak pembaca untuk mempelajari kaitan dan peran filsafat dalam teologi. Tulisan ini bermaksud untuk membandingkan pemakaian filsafat oleh Thomas Aquinas dan oleh John Calvin. Tulisan ini juga bertujuan untuk menjawab kesalahpahaman umum terhadap kedua tokoh ini. Yang pertama (Aquinas) sering dianggap telah mencemari teologi Kristen dengan filsafat; yang kedua (Calvin) seringkali diabaikan dalam diskusi tentang peran filsafat dalam teologi. Kedua asumsi ini perlu diluruskan dengan tujuan untuk mempelajari dengan benar warisan pemikiran Kristen tentang kaitan antara filsafat dan teologi.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/213
    Collections
    • Veritas 11/2 (Oktober 2010)

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT