Show simple item record

dc.contributor.advisorElia, Heman
dc.contributor.advisorSoeherman, Sylvia
dc.contributor.authorSidharta, Angelia Xaveria Shirley
dc.date.accessioned2020-07-23T07:18:28Z
dc.date.available2020-07-23T07:18:28Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/721
dc.description.abstractDepresi berhubungan erat dengan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Individu yang gagal untuk beradaptasi dengan tekanan kehidupan, tingkat depresinya akan meningkat. Kekuatan ego dan sikap berserah kepada Allah dianggap dapat menolong individu untuk meminimalkan tingkat depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah ada hubungan antara depresi dengan kekuatan ego? Apakah ada hubungan antara depresi dengan sikap berserah? Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling dengan asumsi bahwa sampel yang dipilih berdasarkan tujuan penulis dalam penelitian. Subjek penelitian adalah orang Kristen Protestan yang berusia 31 -45 tahim dan bergereja di daerah Kecamatan Batu. Dari 112 google form yang masuk, data yang dapat digunakan dalam penelitian ini berjumlah 111 data. Instrumen yang digunakan untuk mengukur depresi adalah Beck Depression Inventory-Short Form (BDI-SF) yang terdiri dari 13 item dan sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Henndy Ginting, dkk. dalam sebuah penelitian. Untuk mengukur kekuatan ego, instrumen yang digunakan adalah Psychosocial Inventory of Ego Strength (PIES) yang dibuat oleh Carol A. Marstrom, dkk., versi panjang terdiri dari 64 soal, dan versi pendek terdiri dari 32 item. Sikap berserah diukur dengan menggunakan Surrender Scale, yang dikembangkan oleh Ana Wong-McDonald dan Richard L. Gorsuch, yang terdiri dari 12 item. Analisis data menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan uji Spearman Rank Correlation tmtuk mengukur korelasi antara depresi dengan kekuatan ego dan antara depresi dengan sikap berserah. Hipotesis pertama dari penelitian ini adalah semakin tinggi kekuatan ego, maka semakin rendah tingkat depresi. Hipotesis kedua adalah semakin tinggi sikap berserah, maka semakin rendah tingkat depresi. Hasil pengolahan data dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 21 memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan negatif antara kekuatan ego dengan tingkat depresi (p < 0.01); r = - 0.581) dan sikap berserah dengan tingkat depresi (p < 0.05); r = - 0.238). Dengan demikian, hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua hipotesis dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan ego dengan tingkat depresi dan sikap berserah dengan tingkat depresi. Semakin tinggi kekuatan ego, maka semakin rendah tingkat depresi. Semakin tinggi sikap berserah, maka semakin rendah tingkat depresi.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectKekuatan egoen_US
dc.subjectsikap berserahen_US
dc.subjectdepresien_US
dc.subjectkekuatan Allahen_US
dc.titleHubungan antara Kekuatan Ego, Sikap Berserah, dan Tingkat Depresi pada Orang Kristen di Gereja-gereja Protestan Kecamatan Batu.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2321056101
dc.identifier.nidn2327086901
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20141090071


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record