Show simple item record

dc.contributor.authorGunadi, Paul
dc.date.accessioned2018-05-05T05:05:57Z
dc.date.available2018-05-05T05:05:57Z
dc.date.issued2002-10
dc.identifier.issn14417649
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/70
dc.description.abstractMencermati relasi antara psikologi dan teologi, tidak bisa tidak, saya teringat akan relasi suami-istri pada umumnya: ada yang mesra dan penuh perhatian, ada yang berseteru bak musuh bebuyutan, dan ada yang tidak acuh satu sama lain. Ironisnya, sesungguhnya keduanya merupakan “sumber hikmat dan pengertian tentang kehidupan manusia,” yang mempunyai cukup banyak kesamaan. … Sampai pada abad 19, psikologi masih dipandang sebagai ilmu yang berdampingan dengan agama, namun mulai abad 20 sekularisme sudah mendominasi psikologi. Tampaknya ini adalah titik awal ketidakpastian relasi antara dua ilmu ini dan upaya integrasi mengemuka dari relasi yang ambivalen ini.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectChristianity -- Psychologyen_US
dc.subjectPsychology and religion.en_US
dc.titleMencermati Perjalanan Integrasi Psikologi dan Teologi : Lajang, Nikah, Cerai?en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record