Show simple item record

dc.contributor.authorBan Garcia, Hidalgo
dc.date.accessioned2018-05-05T04:37:46Z
dc.date.available2018-05-05T04:37:46Z
dc.date.issued2002-10
dc.identifier.issn14417649
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/67
dc.description.abstractPenderitaan yang disebabkan oleh penganiayaan karena agama bukanlah pengalaman yang asing bagi gereja. Sejak abad-abad pertama bahkan pada sepanjang zaman, banyak orang Kristen telah menderita hanya karena mereka adalah orang Kristen. Penganiayaan terhadap orang Kristen berkaitan dengan kesalahpahaman tentang kekristenan. Banyak orang non- Kristen belum melupakan masa lalu ketika kekristenan bertumbuh dan tersebar luas di bawah kolonialisme dan imperialisme. Hingga kini, para misionaris Kristen dianggap sebagai perusak kebudayaan-kebudayaan pribumi. Dalam artikel ini saya tidak bermaksud menguji anggapan-anggapan ini, dan menurut saya juga tidak ada gunanya untuk menyangkalnya. Penganiayaan terhadap orang Kristen saat ini jauh lebih komplikatif dari yang disadari kebanyakan orang. Pemikiran bahwa karena orang Kristen berbagian dalam gerakan-gerakan nasional dan pertumbuhan kekristenan di kalangan penduduk pribumi dunia ketiga yang fenomenal belakangan ini akan serta-merta menyingkirkan ancaman terhadap kekristenan, menurut saya, adalah pemikiran yang naif. Sementara gereja seharusnya berjuang keras untuk menghindari kesalahan pada masa lampau dan ikut serta secara positif dan konstruktif dalam membangun bangsa, harus disadari bahwa penderitaan adalah bagian dari eksistensi gereja, dan penderitaan bukanlah pengalaman yang asing dalam kehidupan gereja (1Ptr. 4:12). … Dalam artikel ini saya mencoba memberikan beberapa refleksi tentang pengalaman penderitaan gereja yang diakibatkan oleh penganiayaan. Saya memilih 1 Petrus karena saya yakin situasi penerima surat ini pada saat itu serupa dengan situasi gereja sekarang. Dalam 1 Petrus firman Allah berbicara tentang perjuangan gereja dalam menjalani kehidupan dan kesaksiannya dalam lingkungan yang bermusuhan. Saya percaya pesan 1 Petrus tidak saja dapat menguatkan gereja saat ini dalam menahan penganiayaan, tetapi juga dapat memperdalam pemahaman gereja tentang dirinya sendiri, hidup dan panggilannya.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectWitness bearing (Christianity)en_US
dc.subjectSuffering -- Religious aspects -- Christianity.en_US
dc.titlePenderitaan dan Kesaksian : Sebuah Perspektif Misiologis dari 1 Petrusen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record