Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistio, Thio Christian
dc.contributor.authorSentosa, Hana Ovilordia
dc.date.accessioned2019-03-19T03:06:48Z
dc.date.available2019-03-19T03:06:48Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/424
dc.description.abstractPenjelasan mengenai asal usul keberadaan makhluk hidup merupakan kebutuhan mendasar manusia. Salah satu konsep yang dibangun karenanya adalah teori evolusi ateistik. Dengan berdasarkan metodologi naturalisme, kalangan evolusi ateistik berupaya menyediakan jawaban yang rasional dan ilmiah. Mereka menggunakan teori evolusi Darwin dengan beberapa tambahan, yakni mengenai proses mutasi genetik dalam kaitannya dengan seleksi alam. Mereka mengungkapkan bahwa proses seleksi alam—hanya yang kuat yang dapat bertahan—dan dipadu dengan konsep mutasi genetik dapat mengubah sebuah mikroorganisme secara gradual menjadi organisme tingkat tinggi. Mereka mengatakan bahwa seluruh makhluk hidup merupakan hasil dari evolusi. Konsep ini hendak meniadakan intervensi Allah sebagai Pencipta dari keberadaan makhluk hidup di bumi. Karena bertentangan dengan konsep kekristenan, apologetika terhadap konsep evolusi ateistik harus dilakukan. Pertama, hal yang harus dilakukan adalah evaluasi terhadap konsep evolusi ateistik. Dari hasil penelitian didapati bahwa teori ini memiliki banyak kelemahan dan ketidaksesuaian dengan data fosil. Seleksi alam dan mutasi genetik (yang dibatasi oleh hukum alam dan jumlah materi yang ada dalam alam) tidak mampu membentuk organisme dalam berbagai fila yang baru sebagaimana yang ditemukan pada era Kambrium. Kedua, sebuah opsi yang lebih baik daripada konsep evolusi ateistik harus diajukan oleh pihak Kristen. Intelligent Design merupakan opsi yang dapat dipertanggungjawabkan, ilmiah, dan sesuai dengan bukti-bukti fosil. Intelligent Design memberi bukti bahwa makhluk hidup adalah hasil desain. Makhluk hidup tidak tercipta karena proses acak, melainkan karena sebuah perancangan. Hanya Pribadi yang berinteligensilah yang mampu menciptakan makhluk hidup. Apologetika terhadap konsep evolusi ateistik dengan Intelligent Design, diharapkan mampu menguatkan iman orang percaya dan membuat spiritualitas mereka semakin bertumbuh. Selain bagi orang percaya secara umum, apologetika ini juga bertujuan untuk mengobarkan semangat para pengajar biologi Kristen untuk tidak mendikotomikan ilmu pengetahuan dan kekristenan, namun justru menguatkan iman para anak didiknya melalui ilmu biologi yang diajarkan. Dalam mengajarkan teori evolusi, hendaknya pengajaran yang objektiflah yang disampaikan, baik konsepnya maupun kelemahan-kelemahan dan juga kritik terhadap teori evolusi.en_US
dc.publisherSTT Seminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectAteismeen_US
dc.subjectevolusien_US
dc.subjectapologetikaen_US
dc.subjectintelligent designen_US
dc.subjectmakhluk hidupen_US
dc.subjectselen_US
dc.subjectdesainen_US
dc.subjectperancanganen_US
dc.titleSebuah Apologetika untuk Menghadapi Evolusi Ateistik dengan Intelligent Design.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record