Show simple item record

dc.contributor.advisorSoeherman, Sylvia
dc.contributor.advisorMamahit, Aileen Prochina
dc.contributor.authorSijabat, Culianti
dc.date.accessioned2019-02-22T10:00:21Z
dc.date.available2019-02-22T10:00:21Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/421
dc.description.abstractDi sepanjang rentang kehidupan, individu dihadapkan pada berbagai tantangan mulai dari taraf ringan sampai pada taraf yang berat. Berbagai tantangan tersebut dapat dianggap sebagai sumber stres yang dapat berdampak banyak hal dalam kehidupan individu. Mahasiswa yang berada di tahap remaja akhir menuju dewasa awal juga tidak terluput dari kondisi tersebut. Tuntutan akademis dan tugas-tugas di tahap perkembangan mereka dapat dianggap sebagai tekanan yang membuat mereka rentan terhadap gangguan psikologis. Agar mampu mengatasi berbagai tekanan tersebut dan dapat pulih dari kondisi yang menekan maka individu perlu memiliki resiliensi. Resiliensi merupakan kapasitas yang berproses secara dinamis dalam diri individu agar mampu bertahan dan pulih dari berbagai situasi yang menekan. Kelekatan dengan Tuhan dan keterbukaan terhadap pengalaman adalah dua variabel yang dikaitkan dengan resiliensi. Kelekatan dengan Tuhan merupakan relasi yang intim antara individu dengan Tuhan yang terlihat dari rasa aman yang dimiliki individu ketika berelasi dengan Tuhan. Kelekatan ini mengakibatkan individu terhindar dari relasi yang penuh dengan kecemasan dan penghindaran. Keterbukaan terhadap pengalaman merupakan ciri kepribadian yang berkaitan dengan keterbukaan individu terhadap berbagai aspek termasuk kekayaan emosional dan fantasi, imajinasi, kreativitas, minat yang luas, dan keinginan mencoba hal-hal baru. Oleh sebab itu, pertanyaan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kelekatan dengan Tuhan dengan resiliensi, serta apakah terdapat hubungan antara keterbukaan terhadap pengalaman dengan resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian, yaitu ada atau tidaknya hubungan antara kelekatan dengan Tuhan dan keterbukaan terhadap pengalaman dengan resiliensi mahasiswa Kristen di Kota Malang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menyusun hipotesis bahwa terdapat hubungan antara kelekatan dengan Tuhan dengan resiliensi, serta terdapat hubungan antara keterbukaan terhadap pengalaman dengan resiliensi mahasiswa Kristen di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 197 mahasiswa usia 17-25 tahun di empat universitas di Kota Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, dan teknik analisis data menggunakan Spearman's Rho. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kelekatan dengan Tuhan dengan resiliensi mahasiswa (r = 0.300; p<0.05) yang berarti bahwa hipotesis pertama diterima. Sedangkan keterbukaan terhadap pengalaman tidak ditemukan berhubungan dengan resiliensi (r = 0.135; p >0.05) artinya hipotesis kedua ditolak. Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi staf perkantas, bidang kerohanian kampus dan mahasiswa/i di Kota Malang. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong para peneliti selanjutnya untuk membahas topik resiliensi untuk subjek yang berbeda dan meneliti keterbukaan terhadap pengalaman dengan mempertimbangkan alat ukur yang sesuai dengan tempat penelitian dilakukan.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAATen_US
dc.subjectMahasiswa
dc.subjectKelekatan dengan Tuhanen_US
dc.subjectketerbukaanen_US
dc.subjectResilience (Personality trait)en_US
dc.subjectResilience (Personality trait) -- Religious aspects --Christianityen_US
dc.titleHubungan antara Kelekatan dengan Tuhan dan Keterbukaan terhadap Pengalaman dengan Resiliensi pada Mahasiswa Kristen di Kota Malang.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record