Show simple item record

dc.contributor.advisorSoeherman, Sylvia
dc.contributor.authorPujiyanto, Hendik
dc.date.accessioned2019-02-16T07:24:09Z
dc.date.available2019-02-16T07:24:09Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/414
dc.description.abstractManusia adalah makhluk yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Kondisi tersebut mengantar manusia pada sebuah tanggung jawab yang berat atas pengetahuan dan ketidaktahuan yang mereka telah capai. Hal tersebut berarti, ada konsekuensi yang berat, apabila manusia gagal dalam melakukan “pendidikan.” Oleh karena itu, pendidikan Kristen juga tidak dapat dilepaskan dari pemahaman ini. Pendidikan Kristen merupakan upaya ilahi dan manusiawi yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap dan ketrampilan-ketrampilan dan tingkah laku yang konsisten dengan iman Kristen. Pendidikan mengupayakan perubahan, pembaruan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok dan struktur oleh kuasa Roh Kudus, sehingga anak didik hidup sesuai dengan kehendak Allah, sebagaimana dinyatakan oleh Alkitab. Pendidikan Kristen adalah pelatihan dan pembentukan karakter dan hikmat secara akademis di dalam hati dan kehidupan anak. Hal tersebut berarti, pendidikan di sekolah tidak terbatas hanya pada pemahaman informasi, namun bagaimana informasi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hikmat dalam pendidikan Kristen membawa pada pemahaman bahwa pengetahuan merupakan lebih dari sekedar intelektual dan moral-rasio. Pengetahuan adalah memahami dan menanggapi sesuai dengan kehendak Sang Sumber Hikmat. Dasar dari pengetahuan adalah “takut akan Tuhan” dan merupakan prinsip dalam memperoleh hikmat. Di dalam “takut akan Tuhan,” nara didik akan terjaga dan tidak tergelincir ke dalam kecerdasan semata sebab “takut akan Tuhan” adalah prinsip yang mengontrol pengetahuan. Lebih dari itu, “takut akan Tuhan” akan mewujudkan sebuah relasi yang benar yaitu sebuah pengenalan akan Allah dan ketaatan untuk menyembah-Nya. Oleh sebab itu, pendidikan Kristen dalam kurikulumnya harus memperhatikan lebih dari sekadar pengetahuan intelektual. Kurikulum Kristen harus memperhatikan bagaimana pengetahuan tersebut diaplikasikan dalam kehidupan dengan berlandaskan pada nilai-nilai dan mandat-mandat Alkitab.en_US
dc.publisherSTT Seminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectpendidikan Kristenen_US
dc.subjectpengetahuanen_US
dc.subjectChristian educationen_US
dc.subjecthikmaten_US
dc.subjecttakut akan Tuhanen_US
dc.subjectkurikulumen_US
dc.titlePerbandingan antara Konsep Hikmat dalam Perjanjian Lama dengan Konsep Hikmat Pendidikan Kristen Masa Kini.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record