Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiman, Kalvin S.
dc.contributor.authorSabeng, Erdayani
dc.date.accessioned2019-01-18T07:20:04Z
dc.date.available2019-01-18T07:20:04Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/377
dc.description.abstractPrudence atau kebijaksanaan praktis, justice atau keadilan, temperance atau pengendalian diri dan courage atau keberanian adalah kumpulan empat karakter yang dikenal dengan istilah cardinal virtues yang diterjemahkan sebagai “kebajikan-kebajikan kardinal.” Disebut cardinal karena empat karakter utama ini merupakan sumber bagi karakter-karakter lainnya. Misalnya, kesabaran adalah karakter yang bersumber dari keberanian, kemurahan hati bersumber dari keadilan dan lain-lain. Sedangkan istilah virtue atau “virtu” sendiri dapat diterjemahkan sebagai “karakter” atau “kebajikan yang mulia.” Istilah “virtu” ini muncul pertama kali dari pemikiran etika Yunani kuno yang dipopulerkan oleh para filsuf Yunani terutama Aristoteles. Pemikiran virtu menurut Aristoteles bersinggungan dengan tulisan-tulisan Paulus dalam konteks dunia Greco-Roman yang melatarbelakangi kehidupan dan pengajaran Paulus. Dapat dikatakan bahwa dalam tulisan-tulisannya, Paulus memberikan pemahaman dari sudut pandang firman Tuhan terhadap teori virtu yang diajarkan oleh Aristoteles. Contoh paling jelas tentang kaitan antara virtu menurut Alkitab dan pemikiran Yunani dapat dilihat dalam pemikiran Thomas Aquinas. Aquinas secara khusus mengaitkan pandangan etikanya dengan kebajikan-kebajikan kardinal Aristoteles serta membawa virtu dalam pandangan yang baru berdasarkan konteks Kristen. Oleh sebab itu Aquinas dapat dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan antara virtu Paulus dengan virtu Aristoteles. Dalam etika Kristen, moralitas merupakan penerapan praktis dari teologi. Moralitas diwujudkan dengan virtu sebab virtu lebih menekankan aspek karakter dalam menjawab atau menyelesaikan isu-isu etika. Itulah sebabnya kebajikan-kebajikan kardinal dapat diterima sebagai moralitas Kristen karena dianggap sebagai salah satu aspek dasar yang membentuk struktur etika Kristen. Selain itu, virtu sebagai karakter dapat mencondongkan manusia agar terarah kepada perilaku hidup yang benar dihadapan Tuhan sebagai respons atas anugerah keselamatan dari Kristus.en_US
dc.publisherSTT Seminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectCardinal virtuesen_US
dc.subjectVirtueen_US
dc.subjectPrudenceen_US
dc.subjectJusticeen_US
dc.subjectTemperanceen_US
dc.subjectCourageen_US
dc.subjectChristian ethicsen_US
dc.titleTinjauan terhadap Kebajikan-kebajikan Kardinal Aristoteles dari Surat-surat Paulus dan Implikasinya sebagai Moralitas Kristen.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record