Show simple item record

dc.contributor.authorSulistio, Thio Christian
dc.date.accessioned2018-12-29T04:09:33Z
dc.date.available2018-12-29T04:09:33Z
dc.date.issued2004-10-01
dc.identifier.issn1411-7649
dc.identifier.issn1411-7649
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/362
dc.description.abstractDi dalam sosiologi agama kita mengetahui bahwa agama memiliki tiga aspek dasar. Tiga aspek itu adalah mitos, ritus, dan etika. Mitos adalah suatu kumpulan kepercayaan (a set of beliefs) yang merupakan ekspresi kognitif dari suatu sistem agama. Mitos ini berfungsi memenuhi kebutuhan kognitif dari penganut agama tersebut. Ritus merupakan dimensi ekspresif dari suatu sistem agama. Ia merupakan ekspresi dari apa yang dipercayai oleh penganut agama tersebut. Ritus memenuhi kebutuhan emosional penganut agama tersebut. Sedangkan etika merupakan dimensi praktis dari suatu sistem agama. Ia merupakan praktek dari apa yang dipercayai di dalam bentuk tingkah laku sehari-hari. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh penganut agama tersebut. Etika berfungsi memenuhi kebutuhan fungsional manusia. Menjadi pertanyaan bagi kita adalah darimana datangnya doktrin ini? Apa sumber doktrin? Pertanyaan ini berkenaan dengan metode berteologi. Mengenai bagaimana berteologi. Aliran-aliran besar di dalam Protestanisme memiliki metode berteologi yang berbeda-beda. Aliran liberalisme, ekumenikalisme, evangelikalisme, dan fundamentalisme berbeda di dalam metode berteologi mereka. Di dalam makalah ini penulis akan membandingkan metode berteologi dari Friedrich Schleiermacher yang merupakan bapak teologi liberal dan Alister McGrath dari kalangan evangelikal (injili).en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectTheology -- Methodology.en_US
dc.subjectTheology, Doctrinal.en_US
dc.titlePerbandingan Metode Berteologi F. D. Schleiermacher Dan Alister McGrathen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record