Show simple item record

dc.contributor.advisorSoegianto, Hari
dc.contributor.authorWijaya, Teddy
dc.date.accessioned2018-12-28T08:19:05Z
dc.date.available2018-12-28T08:19:05Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/359
dc.description.abstractSekolah-sekolah Kristen adalah sekolah-sekolah yang dibangun untuk mewujudkan pendidikan Kristen di tengah kehidupan bermasyarakat. Sekolah-sekolah ini menjadi sarana bagi pendidikan Kristen untuk memperkenalkan dan mengajarkan prinsip-prinsip dasar kekristenan. Oleh karena itu, sistem pendidikan dalam sekolah-sekolah Kristen harus berjalan sesuai dengan suatu arahan yang tepat, arahan yang dibangun atas dasar firman Tuhan, yakni filsafat pendidikan Kristen. Namun, di dalam kenyataannya, tidak semua sekolah Kristen berjalan berdasarkan atas Filsafat Pendidikan Kristen. Banyak di antara sekolah-sekolah Kristen yang menggunakan filsafat-filsafat pendidikan non Kristen, dan salah satu di antaranya adalah menggunakan sistem pendidikan nasional yang berbasis pada filsafat pendidikan Pancasila. Tentunya hal ini menyebabkan pelaksanaan dan pencapaian tujuan pendidikan Kristen menjadi tidak utuh. Permasalahan ini menghasilkan dua pandangan yang berbeda antar para praktisi Kristen. Pandangan pertama menyatakan bahwa sekolah Kristen boleh menggunakan dasar filsafat pendidikan Pancasila dan menerapkan sistem pendidikan nasional secara utuh. Sementara pandangan kedua memberikan pernyataan yang berbeda. Pandangan ini menyatakan bahwa sekolah Kristen tidak mungkin berdiri di atas dua dasar filsafat yang berbeda, sehingga sekolah Kristen tidak boleh menggunakan filsafat pendidikan Pancasila, dan harus secara utuh menggunakan filsafat pendidikan Kristen. Hasil pemaparan ini menimbulkan berbagai pertanyaan berkaitan dengan bagaimanakah sikap sekolah-sekolah Kristen di Indonesia dalam menyikapi keadaan tersebut, sejauh manakah sekolah Kristen dapat melaksanakan Sistem Pendidikan Nasional yang memiliki filsafat pendidikan yang berbeda, yakni filsafat pendidikan Pancasila? Apa yang menjadi batasan dan persyaratan yang harus dipenuhi? Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam sekolah-sekolah Kristen dan pemahaman akan pentingnya filsafat pendidikan Kristen, maka penulis dalam skripsi memfokuskan penelitian secara kritis untuk meninjau filsafat pendidikan Pancasila yang merupakan dasar filsafat Sistem Pendidikan Nasional melalui perspektif filsafat pendidikan Kristen. Dengan metodologi penelitian kepustakaan (library research) dan metode perbandingan untuk menelusuri perbedaan-perbedaan yang jelas antara kedua filsafat tersebut, maka penulis mendapati kesimpulan bahwa filsafat pendidikan Pancasila dan filsafat pendidikan Kristen memiliki perbedaan yang cukup jelas, terutama pada bagian pemahaman dasar dalam metafisik-ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Meskipun demikian, pada area unsur-unsur pendidikan seperti guru, murid, kurikulum masih memiliki kesamaan. Penelitian ini menegaskan kepada para praktisi pendidikan Kristen untuk memberikan perhatian penuh kepada dasar filsafat yang menggerakkan setiap sekolah Kristen, terutama untuk mencapai tujuan pendidikan Kristen.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAATen_US
dc.subjectPendidikan Nasionalen_US
dc.subjectFilsafat Pendidikan Pancasilaen_US
dc.subjectFilsafat Pendidikan Kristenen_US
dc.subjectSekolah Kristenen_US
dc.subjectPancasilaen_US
dc.subjectCivics, Indonesian.en_US
dc.subjectNational characteristics, Indonesian.en_US
dc.subjectEducation -- Indonesia.en_US
dc.subjectNationalism -- Indonesia.en_US
dc.titleTinjauan Kritis Terhadap Filsafat Pendidikan Pancasila Berdasarkan Perspektif Filsafat Pendidikan Kristen.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record