Show simple item record

dc.contributor.authorGunawan, Esther
dc.date.accessioned2018-05-31T03:46:59Z
dc.date.available2018-05-31T03:46:59Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.issn1411-7649
dc.identifier.urihttps://doi.org/10.36421/veritas.v14i1.277
dc.description.abstractBertitik tolak dari ... ciri spiritualitas pascamodern, artikel ini akan secara khusus menyelidiki spiritualitas Taizé. Apakah tepat jika Taizé disebut sebagai salah satu perwujudan dari spiritualitas pascamodern? Jika jawabannya “ya,” apakah tepat jika istilah “bricolage spirituality” ini disandangkan kepada komunitas Taizé? Apakah keempat ciri tersebutlah yang mengakibatkan Taizé menjadi begitu diterima, fenomenal dan mengglobal? Seberapa besar peranan figur Bruder Roger (sang pendiri sekaligus pemimpin pertama komunitas Taizé) yang dikenal sangat berkarisma dan inspiratif? Sebagai klimaks, penulis akan mencoba mengambil kesimpulan atas topik inti artikel ini, yakni: apakah tepat jika spiritualitas ala Taizé ini diadopsi sebagai “booster” bagi spiritulitas injili? Artikel ini tidak akan menyoroti praktik-praktik spiritual Taizé (seperti doa, ibadah dan meditasi) secara detail, namun akan lebih berkonsentrasi pada penyelidikan akan “filosofi” atau makna di balik spiritualitas Taizé dalam konteks pascamodern. Metodologi yang penulis terapkan adalah metode hermeneutika (dengan penekanan pada pendekatan sejarah dan teologis) dengan harapan penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yang objektif guna menjawab pertanyaan-pertanyaan penting di atas.en_US
dc.publisherVeritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 14, no. 1en_US
dc.subjectCommunauté de Taizéen_US
dc.subjectSpiritual life -- Christianity.en_US
dc.titleTinjauan terhadap Spiritualitas Taize dan Telaah atas Kemungkinan Mengadopsinya sebagai Pendorong bagi Spiritualitas Injilien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record