Kecanduan Berinternet dan Prinsip-Prinsip untuk Menolong Pecandu Internet
Abstract
Jumlah pengguna internet di berbagai belahan dunia terus berlipat ganda dengan angka yang menakjubkan. Di Indonesia, perkiraan jumlah pengguna internet oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 1998 adalah 512.000 orang, dan terus bertambah hingga kira-kira 25.000.000 orang pada tahun 2007. Dengan jumlah sebanyak ini, Indonesia sudah termasuk ke dalam 20 negara pengguna internet terbanyak di dunia. Dapat dipastikan bahwa jumlah pengguna internet ini akan terus bertambah seiring dengan semakin murah dan mudahnya koneksi internet, tersebarnya jaringan, serta juga semakin tersedianya peralatan komputer, handphone, hingga iPhone, dan BlackBerry.
Internet yang semula dirancang untuk menjadi sistem komunikasi militer telah berkembang menjadi penghubung banyak komputer sekaligus ke dalam sebuah jaringan. Namun perkembangan internet saat ini bukan hanya sebagai alat pengiriman, pertukaran, dan pengambilan data. Internet memenuhi banyak fungsi lain, meliputi kemudahan berbisnis, berkarier, berkomunikasi, menjalankan proses belajar-mengajar, menjalin relasi, menyiarkan berita, berkampanye, melakukan propaganda, hingga mewartakan injil. Semakin tidak terhindarkannya internet sebagai perlengkapan studi dan alat bantu pekerjaan membuat internet turut berperan dalam cara kita berpikir, berkomunikasi, berelasi, berekreasi, bertingkah laku, dan mengambil keputusan. Ironisnya, alat yang begitu berguna ini juga menimbulkan cukup banyak persoalan pada penggunanya. Sebagai contoh, hasil sebuah survei memperlihatkan bahwa penggunaan internet memberi sumbangsih pada hampir 50% persoalan keluarga dan relasi.
Ada banyak segi dari internet yang menarik untuk diamati. Banyak literatur Kristen yang menyarankan dan mengajarkan pemanfaatan internet untuk mengembangkan gereja, pelayanan, dan literatur Kristen. Namun sisi negatif internet, terutama terhadap perilaku individu, belum tuntas dibahas. Padahal internet memiliki potensi untuk membelenggu dan melumpuhkan individu dalam bentuk perilaku mencandu. Artikel ini secara khusus hendak menyoroti materi internet yang memicu perilaku mencandu, khususnya masalah pornografi, online game, dan jejaring sosial, gejala kecanduan internet dan proses mencandu, serta sumbang saran mengenai cara menyikapi dan mengatasi persoalan kecanduan internet.