Show simple item record

dc.contributor.advisorTanudjaja, Rahmiati
dc.contributor.authorHarefa, Devanda Abner Gantawan
dc.date.accessioned2023-08-24T04:23:47Z
dc.date.available2023-08-24T04:23:47Z
dc.date.issued2022-01
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1621
dc.description.abstractTuhan Yesus mengatakan bahwa segala kuasa di bumi telah diberikan kepada-Nya. Ia telah menjadi Tuan atas semua manusia di bumi dan menuntut agar para pengikut “tuan yang lain” bertobat dan menjadi pengikut-Nya. Inilah misi Yesus Kristus, yaitu semua bangsa menyembah Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Amanat Agung diberikan untuk memenuhi misi ini. Yesus memanggil dan memerintahkan para pengikut-Nya untuk pergi kepada suku-suku bangsa, mengabarkan Injil-Nya dan menjadikan mereka murid-Nya. Mereka berangkat meninggalkan daerah asal mereka dan melayani di daerah atau suku lain dengan tugas untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan di sana. Mereka dikenal sebagai utusan lintas budaya (ULB). Namun, melayani sebagai utusan misi lintas budaya bukanlah perkara mudah. Pelayanan misi adalah sebuah peperangan rohani melawan Iblis di teritorinya. Acapkali di ladang pelayanan, para utusan lintas budaya ini mengalami berbagai tantangan yang menyakitkan. Tantangan-tantangan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung tentu saja berpengaruh pada kinerja pelayanan sehingga pelayanan mereka menjadi kurang efektif dan cenderung tidak sehat. Hal ini tentu akan berakibat buruk bagi kelangsungan pelayanan utusan lintas budaya karena akan membuat ketahanan mereka di ladang menjadi kendor. Orang percaya lainnya, yang tidak berangkat sebagai utusan lintas budaya dipanggil untuk menjalankan peran mereka sebagai pengutus, yaitu dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada utusan misi mereka. Tujuan utama dari penulisan ini adalah melihat peran penting orang percaya sebagai anggota Tubuh Kristus guna mendukung pelayanan utusan misi lintas budaya. Peran itu diperkenalkan melalui pelayanan Missionary Care atau Member Care. Hipotesis dari tulisan ini adalah pelayanan member care kepada utusan misi lintas budaya diperlukan guna mendukung kinerja para utusan lintas budaya dan meningkatkan ketahanan mereka di ladang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan member care memberikan dampak terhadap peningkatan ketahanan pelayanan utusan misi lintas budaya di ladang. Oleh karena itu, orang percaya, secara khusus gereja dan badan misi pengutus, diimbau untuk bisa menerapkan pelayanan ini kepada utusan misi mereka. Implikasi dari penelitian ini adalah orang percaya dipanggil untuk menjalankan perannya melalui kepedulian dan perhatian mereka kepada utusan misi lintas budaya. Salah satu bentuk pelayanan kepedulian itu adalah melalui pelayanan Missionary Care atau Member Care ini.
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malang
dc.titleStudi Tentang Missionary Care: Sebuah Upaya Untuk Meningkatkan Ketahanan Utusan Lintas Budaya Di Ladangen_US
dcterms.subjectmisi
dcterms.subjectutusan lintas budaya
dcterms.subjectmember care
dcterms.subjectkepedulian
dcterms.subjectketahanan
dc.identifier.nidn2322015701
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20161041452


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record