Show simple item record

dc.contributor.advisorMamahit, Ferry Yefta
dc.contributor.authorHanafi, Salomon De Rey David
dc.date.accessioned2023-08-18T06:37:56Z
dc.date.available2023-08-18T06:37:56Z
dc.date.issued2022-07
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1608
dc.description.abstractJames W. Fowler telah menulis Stages of Faith yang memaparkan tahap-tahap perkembangan iman: Primal/Undifferentiated Faith, Intuitive-Projective Faith, Mythic-Literal Faith, Synthetic-Conventional Faith, Individuative-Reflective Faith, Conjunctive Faith, dan Universalizing Faith. Melalui tesis ini peneliti menganalisis kembali asumsi-asumsi teologis Fowler dalam teori tahap-tahap perkembangan iman dari perspektif iman Reformed dengan menggunakan pendekatan literatur dan metode analisis isi. Peneliti menemukan bahwa (1) Definisi “iman” yang dimaksud Fowler sangatlah berbeda dengan definisi iman Reformed. Fowler sering berpindah-pindah dan mencampur kedua definisi tersebut dalam penjelasan buku-bukunya. “Iman” yang dimaksudkannya bukanlah proposisi-proposisi iman dalam kredo-kredo Reformed, melainkan “pusat nilai dan kuasa yang transendental” yang bisa berbeda-beda pada tiap agama ataupun nonreligi (misalnya ateisme, materialisme, hedonisme, dan paham lainnya). Namun, ia berusaha juga untuk memperkenalkan iman monoteisme radikal kepada para pembacanya yang memang berasal dari beragam keyakinan (religius maupun nonreligius). (2) Definisi Fowler mengenai “perkembangan iman” berbeda dengan yang dimaksud iman Reformed; baginya, “perkembangan iman” adalah perubahan sistem kepercayaan seseorang yang berubah atau berganti-ganti di sepanjang hidup manusia tersebut. Sebaliknya, bagi iman Reformed, sistem kepercayaannya tetap (yaitu iman kepada Kristus); yang berubah atau berkembang/bertumbuh adalah kedewasaan rohani manusia di dalam iman kristianinya. (3) Pandangan iman Fowler terlalu bersifat inklusif terhadap agama-agama lain maupun nonreligius. (4) Pandangan antropologi Fowler mengabaikan seriusnya realitas dosa yang telah mencemari/membelenggu natur kemanusiaan. (5) Demikian pula definisi Fowler tentang dosa, anugerah, pertobatan, keselamatan, dan hidup kekal sangat jauh berbeda dengan definisi-definisi dari iman Reformed. (6) Satu kesamaan (common ground) dengan iman Reformed hanyalah vokasi atau panggilan untuk berbuat baik bagi sesama secara altruis/kasih kepada sesama manusia. (7) Teori Fowler dapat diperlakukan sebagaimana teori psikologi perkembangan lainnya ke dalam penerapan-penerapan kristiani, setelah pengembalian ulang arti istilah “iman,” atau penggantiannya menjadi “perkembangan mental psikologis” manusia. (8) Sebagai penerapan teori Fowler ke dalam edukasi Kristen, peneliti memberikan sebuah saran dalam Bab 5 tesis ini.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectanalisisen_US
dc.subjecttahap-tahap perkembangan imanen_US
dc.subjectjames w. fowleren_US
dc.subjectiman reformeden_US
dc.titleAnalisis terhadap Tahap-Tahap Perkembangan Iman James W. Fowler dari Perspektif Iman Reformeden_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2313116401
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20171090114


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record