Show simple item record

dc.contributor.advisorTan Kian Guan
dc.contributor.authorNatali, Debi
dc.date.accessioned2022-08-12T02:43:59Z
dc.date.available2022-08-12T02:43:59Z
dc.date.issued2020-03
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1542
dc.description.abstractPenganiayaan merupakan penderitaan yang tidak lazim bagi Kekristenan. Penderitaan dalam bentuk penganiayaan sudah ada sejak awal kekristenan dan masih terus terjadi hingga masa kini. Tidak jarang, orang percaya yang mengalami penganiayaan merasa putus asa dan kelelahan untuk menghadapinya. Di dalam masa-masa orang percaya merasa putus asa, tidak jarang juga di antara mereka mengesampingkan peran Roh Kudus di dalam penderitaan [penganiayaan] yang mereka alami. Namun sebenarnya, Roh Kudus memiliki peran yang sangat penting di dalam kehidupan orang percaya, termasuk di dalam penganiayaan yang orang percaya alami. Paulus adalah seorang rasul Kristus yang mengalami penganiayaan ketika dirinya memberitakan Injil. Namun, Paulus dapat bertahan di dalam penganiayaan karena ia mengakui bahwa Roh Kudus memberikan pertolongan kepadanya. Salah satu tulisannya yang menyatakan bahwa Roh Kudus menolong ketika di dalam penganiayaan adalah di dalam Roma 8. Roma 8 adalah pusat dari teologi Paulus mengenai Roh Kudus. Di dalam tulisannya, Paulus mengatakan bahwa orang yang telah menerima keselamatan akan memiliki Roh Kudus untuk menjaga dan menolong orang percaya. Oleh sebab itu, Roh Kudus akan menolong orang percaya di dalam penganiayaan masa already and not yet ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa Roh Kudus memiliki peran yang sangat penting di dalam kehidupan orang percaya. Selain itu, tulisan ini diharapkan juga dapat menjadi penguatan bagi orang-orang percaya yang sedang mengalami penganiayaan untuk mempertahankan iman mereka. Di dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode kepustakaan dengan sumber utama dalam bentuk buku maupun jurnal akademis. Melalui metode tersebut, penulis dapat mengetahui konsep Roh Kudus di dalam penganiayaan yang terjadi di dalam masa already and not yet. Penulisan tentang konsep Roh Kudus di dalam Roma 8 seharusnya menjadi perhatian khusus juga bagi orang percaya untuk menghadapi penderitaan [penganiayaan] yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Pada akhirnya, penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa Roh Kudus memberikan pengharapan, menolong dengan setia, dan memberikan pandangan yang berbeda untuk dapat melalui penganiayaan. Dengan demikian, tiga pemahaman ini dapat diterima oleh orang Kristen untuk mempersiapkan dirinya.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectRoh Kudusen_US
dc.subjectpenganiayaanen_US
dc.subjectorang percayaen_US
dc.subjectRoma 8en_US
dc.subjectdoaen_US
dc.subjectalready but not yeten_US
dc.subjectpengharapanen_US
dc.subjectkemuliaanen_US
dc.subjectAbbaen_US
dc.titlePeran Roh Kudus di dalam Penganiayaan: Studi Eksposisi Roma 8:1-39en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20151041427


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record