Show simple item record

dc.contributor.authorWahyudi, Arief
dc.date.accessioned2022-04-19T14:23:14Z
dc.date.available2022-04-19T14:23:14Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1467
dc.description.abstractArgumen ontologis Anselm sudah dipakai untuk membuktikan keberadaan Allah secara a priori selama berabad-abad. Argumen ini merupakan bagian dari doa Anselm dari Cantebury: ketika seorang bebal yang menolak keberadaan Tuhan mengerti tentang konsep Tuhan sebagai entitas paling agung secara ontologis, maka keberadaan entitas teragung itu ada di dalam realitas—bukan hanya ada dalam pikiran saja—menjadi konsekuensi metafisika dari premis ini. Millican melihat dalam penyelidikannya terhadap detail-detail logika dari argumen Anselm bahwa entitas teragung itu tidak dapat disimpulkan pasti untuk Tuhan. Kesimpulan entitas teragung dalam realitas bisa ada untuk entitas yang lain. Makalah ini akan membuktikan bahwa konsep Anselm dalam Proslogion mematahkan argumen Millican. Penulis membuktikan bahwa dalam kebodohan dan penolakan orang bebal terhadap Tuhan, keberadaan Tuhan sebagai entitas teragung tetap terbukti secara a priori.en_US
dc.publisherConsilium : Jurnal Teologi dan Pelayanan 24en_US
dc.subjectArgumen Ontologisen_US
dc.subjectArgumen Ontologis Anselmen_US
dc.subjectPeter Millicanen_US
dc.subjectTeisme Anselmianen_US
dc.titleArgumen ontologis Anselm : Menjawab Sanggahan Peter MIillicanen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record