Show simple item record

dc.contributor.authorSulistio, Thio Christian
dc.contributor.authorGunawan, Esther
dc.date.accessioned2021-10-22T01:14:06Z
dc.date.available2021-10-22T01:14:06Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.citationSulistio, Thio Christian, and Esther Gunawan. “Perbandingan Konsep Teodise John Calvin Dan C. S. Lewis Serta Relevansinya Terhadap Sikap Fatalistik Dalam Menghadapi Covid-19.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 6, no. 1 (20 Oktober 2021): 153–175. https://doi.org/10.30648/dun.v6i1.489
dc.identifier.urihttps://doi.org/10.30648/dun.v6i1.489
dc.description.abstractThe world is currently enduring an epidemic of COVID-19 which causes suffering and pain. Facing the COVID-19 pandemic, Indonesian people have shown various responses. One popular respond is theological fatalism, which believe that God has determined everything so that human efforts and actions are not necessary. In connection to this, the question arouse whether Christian theology, especially Christian theodicy, which was represented in this paper by John Calvin and C. S. Lewis, fell into fatalism? To answer this question, the writer would compare of the two theodicies by using a literature research. Through this research, it was concluded that neither John Calvin's theodicy nor C. S Lewis's had fallen into theological fatalism. Both emphasized free will and human responsibility in making choices and actions. The right attitude is to submit to the authority of God's word which commands us to act by doing good to others who are suffering and sick.en_US
dc.description.abstractDunia saat ini sedang dilanda wabah penyakit COVID-19 yang menyebabkan penderitaan dan kesakitan. Berhadapan dengan pandemi COVID-19, manusia Indonesia menunjukkan berbagai respon. Salah satu yang umum adalah fatalisme teologis yakni kepercayaan bahwa Allah sudah menetapkan segala sesuatu sehingga usaha dan perbuatan manusia tidak membuat perbedaan dan dampak di dalam sejarah kehidupan. Berkaitan dengan hal tersebut muncul pertanyaan apakah teologi Kristen, khususnya teodise Kristen, yang diwakili di dalam paper ini oleh John Calvin dan C. S. Lewis jatuh ke dalam fatalisme? Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis akan membandingkan kedua teodise tersebut dengan menggunakan studi pustaka. Melalui penelitian tersebut disimpulkan bahwa baik teodise John Calvin maupun C. S Lewis tidak jatuh ke dalam fatalisme teologis. Kedua-duanya sama-sama menekankan kehendak bebas dan tanggung jawab manusia di dalam melakukan pilihan dan tindakan. Sikap yang tepat adalah tunduk kepada otoritas firman Tuhan yang memerintahkan kita untuk bertindak dengan berbuat baik kepada sesama yang menderita dan sakit.
dc.publisherDunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 6, No. 1en_US
dc.subjectCovid-19en_US
dc.subjectTheodicyen_US
dc.subjectCalvin, Jean, 1509-1564.en_US
dc.subjectLewis, C. S. (Clive Staples), 1898-1963.en_US
dc.subjectTheological fatalismen_US
dc.titlePerbandingan Konsep Teodise John Calvin dan C. S. Lewis serta Relevansinya terhadap Sikap Fatalistik dalam Menghadapi Covid-19en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Articles
    Articles authored by STT SAAT Faculty

Show simple item record