Show simple item record

dc.contributor.advisorHauw, Andreas
dc.contributor.authorLahope, Marlon
dc.date.accessioned2021-05-06T06:50:02Z
dc.date.available2021-05-06T06:50:02Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1372
dc.description.abstractMeskipun banyak sarjana yang menyelidiki pengaruh teologi Yudaisme Bait Suci Kedua (BSK) terhadap teologi rasul Paulus, namun konsep pemilihan (election) tidak mendapat banyak perhatian, khususnya mengenai kontinuitas dan diskontinuitas konsep pemilihan dalam Yudaisme BSK terhadap konsep pemilihan menurut rasul Paulus. Karena itu, dalam tesis ini penulis akan melakukan studi mengenai kontinuitas dan diskontinuitas natur konsep pemilihan dalam Yudaisme BSK terhadap konsep pemilihan menurut rasul Paulus. Penulis menggunakan metode analitis-komparatif untuk menemukan kontinuitas dan diskontinuitas konsep pemilihan dalam Yudaisme BSK terhadap konsep pemilihan Paulus. Teks-teks Yudaisme BSK yang akan didiskusikan adalah teks-teks yang ditulis tahun 200 SM-70 M dengan pertimbangan kedekatan historis dan ideologis dengan surat-surat Paulus, sehingga terhindar dari anakronisme. Sedangkan dari tulisan-tulisan Paulus, penulis akan mendiskusikan teks-teks yang secara gamblang membahas mengenai pemilihan. Dalam tulisan ini penulis berargumen bahwa terdapat kontinuitas konsep pemilihan Yudaisme BSK terhadap konsep pemilihan rasul Paulus. Yudaisme BSK dan Paulus sama-sama menekankan natur konsep pemilihan sebagai inisiatif anugerah Allah dan respons manusia terhadap anugerah Allah tersebut. Selain kontinuitas, terdapat juga diskontinuitas konsep pemilihan Yudaisme BSK terhadap konsep pemilihan Paulus. Bagi Yudaisme BSK pemilihan bersifat covenantal nomism, di mana pemilihan berdasarkan perjanjian dan ketaatan terhadap hukum Taurat berfungsi menjaga status pemilihan tersebut. Sedangkan bagi Paulus, Allah memilih umat-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus. Barang siapa di berada dalam Yesus Kristus melalui iman (pistis), dia menjadi pribadi yang terpilih. Dengan demikian, mereka yang tidak berada di dalam Kristus atau mereka yang meninggalkan ketaatan iman bukanlah umat pilihan Allah. Redefinisi konsep pemilihan yang Paulus lakukan ini disebabkan oleh kepercayaannya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectKontinuitasen_US
dc.subjectDiskontinutasen_US
dc.subjectKonsep Pemilihan (Umat Pilihan)en_US
dc.subjectYudaisme Bait Suci Keduaen_US
dc.subjectPaulusen_US
dc.titleStudi Mengenai Kontinuitas dan Diskontinuitas Konsep Pemilihan dalam Yudaisme Bait Suci Kedua Terhadap Konsep Pemilihan Menurut Rasul Paulus.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2322096701
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20161090091


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record