Show simple item record

dc.contributor.advisorMamahit, Aileen P.
dc.contributor.advisorHauw, Andreas
dc.contributor.authorHendra
dc.date.accessioned2021-05-04T06:49:22Z
dc.date.available2021-05-04T06:49:22Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1366
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penghargaan diri dan pengampunan dengan depresi pada usia dewasa awal. Pada masa ini, individu rentan berkonflik dan berpotensi menimbulkan kepahitan serta kemarahan yang dapat berakibat pada depresi. Pada sisi inilah pengampunan dibutuhkan. Di sisi lain penghargaan diri individu yang rendah juga berpotensi menyebabkan depresi. Ketika individu memiliki tingkat penghargaan diri yang baik, ia akan lebih mampu menghadapi suasana hati yang menekan, termasuk mencegahnya untuk terperosok dalam tingkat spektrum depresi yang rendah. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penghargaan diri dan pengampunan dengan tingkat depresi pada usia dewasa awal. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional, yang akan mengukur korelasi antara variabel penghargaan diri dengan tingkat depresi pada dewasa awal dan tingkat pengampunan dengan tingkat depresi pada dewasa awal. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu menggunakan penilaian dan upaya cermat untuk memperoleh sampel representatif melingkupi wilayah yang diduga sebagai subjek sampel. Subjek penelitian ini adalah anggota jemaat Gereja Kristen Kalam Kudus Malang, berusia dewasa awal (21-40 tahun), dengan jumlah 33 orang. Alat ukur yang digunakan adalah bentuk pendek dari skala penghargaan diri “Coopersmith Self-Esteem Inventories (CSEI),” skala Family Forgiveness Scale (FFS), dan skala Pengukur Depresi Beck (BDI= The Beck Depression Inventory). Berdasarkan pengolahan data secara statistik diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat penghargaan diri dengan tingkat depresi pada dewasa awal. Dengan demikian, hipotesis pertama ditolak. Hasil pengolahan data juga menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengampunan dengan tingkat depresi pada dewasa awal. Dengan demikian, hipotesis kedua juga ditolak.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectPenghargaan Dirien_US
dc.subjectPengampunanen_US
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectDewasa Awalen_US
dc.titleHubungan antara Penghargaan Diri dan Pengampunan dengan Depresi pada Usia Dewasa Awal.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2322096701
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20191090157


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record