Show simple item record

dc.contributor.advisorSoegianto, Hari
dc.contributor.authorNatallina, Elisabeth
dc.date.accessioned2021-04-21T07:41:40Z
dc.date.available2021-04-21T07:41:40Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1358
dc.description.abstractDi antara dua bentuk khotbah yang umum yaitu deduktif dan induktif, para ahli homiletika memiliki pandangan yang berbeda soal bentuk mana yang dinyatakan efektif bagi pendengar masa kini. Sebagian ahli menyatakan bahwa khotbah induktif lebih efektif sehingga khotbah bentuk deduktif tidak sesuai lagi bagi pendengar khususnya di era pascamodern. Sebaliknya, sebagian ahli lain tetap menggunakan bentuk khotbah deduktif dan menganggap revolusi berupa bentuk khotbah baru yaitu induktif tidak pernah ada. Sebagian ahli lainnya terbuka untuk keduanya, artinya mereka cukup memiliki perhatian terhadap arah gerakan bentuk khotbah induktif, tetapi tidak serta merta meninggalkan bentuk khotbah deduktif. Adanya penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas kedua bentuk khotbah di tempat peneliti melayani. Pendengar khotbah di gereja ini telah terbiasa dengan bentuk khotbah deduktif, mereka juga memiliki pola pikir yang sistematis. Dari fakta lapangan tersebut, penulis mempertanyakan apakah terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah deduktif dan khotbah induktif bagi pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif Surabaya. Berdasarkan ulasan teori dari literatur dan analisis peneliti terhadap karakteristik pendengar, peneliti membuat hipotesis bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah deduktif dan khotbah induktif bagi pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif Surabaya. Untuk menguji hipotesis tersebut maka peneliti mendesain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini, responden mengisi kuesioner penilaian evaluatif dengan skala likert penilaian 1 hingga 5. Data dari penilaian tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan teknik analisis uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P yang menunjukkan perbedaan keduanya sebesar 0,548 (p > 0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah deduktif dan khotbah induktif. Dari hasil akhir ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti benar, yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas khotbah induktif dan khotbah deduktif bagi pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif, Surabaya. Kedua bentuk khotbah yang didengar oleh jemaat mendapatkan penilaian rata-rata di atas 64, artinya pendengar setuju bahwa dua khotbah tersebut efektif bagi mereka. Dari penilaian tersebut, peneliti mendapati bahwa baik khotbah induktif maupun khotbah deduktif, keduanya efektif bagi pendengaren_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAAT Malangen_US
dc.subjectBentuk khotbahen_US
dc.subjectDeduktifen_US
dc.subjectInduktifen_US
dc.subjectEfektivitasen_US
dc.subjectPendengaren_US
dc.titleAnalisis Perbandingan Efektivitas Khotbah Deduktif dan Khotbah Induktif Bagi Pendengar di GKA Gloria Nirwana Eksekutif Surabayaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2324126701
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20171090097


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record