Show simple item record

dc.contributor.advisorKuswanto, Cornelius
dc.contributor.authorFongaja, Hendra
dc.date.accessioned2021-04-05T03:17:16Z
dc.date.available2021-04-05T03:17:16Z
dc.date.issued2010-02
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1301
dc.description.abstractPenciptaan merupakan doktrin yang sangat penting untuk dipahami karena doktrin penciptaan merupakan doktrin yang sangat mendasar. Segala doktrin yang ada dalam pengajaran Kristen tidak dapat lepas dari doktrin penciptaan. Oleh karena itu, sebelum memahami doktrin lainnya, seorang pelajar harus memahami doktrin penciptaan terlebih dahulu. Salah satu ajaran yang banyak diperdebatkan dalam doktrin penciptaan adalah teori creatio ex nihilo, sebuah pemahaman yang mengajarkan mengenai penciptaan Allah yang dilakukan tanpa menggunakan materi yang sudah ada, atau penciptaan dari ketiadaan. Teori ini bermula dari abad 2 M dan kemudian diikuti oleh beberapa bapa-bapa gereja sebagai respons terhadap filosofi Plato dan ajaran Gnostik yang merebak pada waktu itu. Hal ini dilakukan untuk “melindungi” kedaulatan Allah yang mulai digugat dan dipertanyakan. Pemahaman teori cratio ex nihilo ini terus berkembang dan dipegang sampai zaman reformasi pada abad 16 M. Namun setelah zaman pencerahan yang sangat menekankan akan kritik teks, teori ini kembali dipertanyakan. Beberapa penafsir beranggapan bahwa teori ini tidak pemah diungkapkan secara eksplisit dalam Alkitab. Kejadian 1:1-2 yang sering kali dijadikan dasar bagi pemegang teori ini dipertanyakan. Beberapa penafsir tersebut mulai memberikan altematif penafsiran yang terdapat di dua ayat pertama dalam Alkitab itu, yang menolak teori creatio ex nihilo. Beberapa penafsir yang masih memegang teori ini melakukan pembelaan dengan memperkuat penafsiran pada Kejadian 1:1-2 tersebut. Tentu saja masing-masing posisi memiliki Implikasinya tersendiri. Tidak memegang teori ini berarti Allah tidak seutuhnya berdaulat, karena penciptaan-Nya tergantung dengan materi yang terbatas. Namun, dengan memegang teori ini dapat berarti dosa dan kejahatan ada oleh karena Allah, sebab tidak ada sesuatu yang tidak berasal dari Allah. Karena itu masing-masing posisi akan menentukan beberapa penafsiran lainnya. Dengan demikian studi eksegesis Kejadian 1:1-2 sangat penting untuk dilakukan saat ini. Setiap analisis seperti analisis historis, analisis sastra, dan analisis beberapa kata penting akan menentukan pemahaman mengenai penciptaan. Selain itu melihat dukungan-dukungan dari kitab lain akan semakin memperlengkapi kesimpulan yang dapat ditarik. Hal inilah yang akan diselidiki dalam skripsi ini: studi eksegesis kitab Kejadian 1:1-2 dan implikasinya bagi perdebatan dalam konsep creatio ex nihilo.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectPenciptaanen_US
dc.subjectcreatio ex nihiloen_US
dc.subjectKejadian 1:1-2en_US
dc.subjectdoktrin Allahen_US
dc.subjectdoktrin dosaen_US
dc.titleStudi Eksegesis Kitab Kejadian 1:1-2 dan Implikasinya Bagi Perdebatan Dalam Konsep Creatio Ex Nihiloen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi77103


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record