Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistio, Thio Christian
dc.contributor.advisorTanudjaja, Rahmiati
dc.contributor.authorLukman, Elisabeth
dc.date.accessioned2021-03-27T01:54:08Z
dc.date.available2021-03-27T01:54:08Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1232
dc.description.abstractKesadaran akan kepelbagaian di zaman ini telah menghasilkan berbagai tanggapan. Pluralisme agama merupakan salah satu respons terhadap kemajemukan agama di zaman ini. Respons pluralisme terhadap kemajemukan agama telah memberikan tantangan terhadap teologi Kristen tradisional. Salah satunya adalah kristologi. <br>Paul F. Knitter, seorang pluralis menyikapi zaman kemajemukan agama ini dengan menciptakan kristologi korelasional yaitu suatu kristologi yang ditafsir ulang oleh Knitter untuk disesuaikan dengan pandangan pluralismenya. Yesus yang diberitakan sebagai Tuhan yang absolut, normatif dan satu-satunya oleh Alkitab diganti menjadi Yesus yang nonabsolut, nonnormatif. Kristologi korelasional Knitter menjadikan Yesus hanya sebagai salah satu dari juru selamat yang begitu banyak yang juga terdapat di dalam agama-agama lain. Kristologi yang berdasarkan praksis merupakan seruan kepada orang percaya untuk terlibat dalam pembebasan. Knitter melihat Yesus hanya sebagai contoh dan teladan mengenai apa artinya hidup mengasihi dan mempedulikan orang yang miskin dan terpinggirkan. Apa yang Yesus lakukan menjadi dorongan kepada semua orang Kristen untuk melakukan yang sama. Karena itu Knitter menyimpulkan bahwa yang paling penting dalam kristologi adalah praksis yaitu mengusahakan keadilan dan perdamaian dalam dunia ini. <br>Tinjauan terhadap kristologi Knitter menyimpulkan bahwa kristologinya merupakan seruan untuk menyesuaikan Yesus dengan konteks dan pandangan aktual masa kini. Wajah Yesus dalam kristologi Knitter digambar berdasarkan berbagai perpaduan konteks pergumulan manusia zaman ini, akibatnya kristologi ortodoks disingkirkan untuk memberi tempat kepada kristologi yang lebih kontemporer. Penghargaan yang minim terhadap otoritas Alkitab dalam pemikiran teologis Knitter menjadi sebab ia sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang bertentangan dengan kristologi yang berdasarkan pada Perjanjian Baru. Knitter memilih otonomi manusia dalam mengetahui terlepas dari Allah menjadi sebab perbedaan pemahaman kristologinya dengan kristologi tradisional. Metodologi dalam berteologi yang tidak berdasarkan kesetiaan kepada Alkitab tetapi lebih berdasar pada konteks pergumulan yang berlaku di zaman ini menjadi sebab dari perbedaan kristologi Knitter dengan kristologi yang selama ini dimengerti oleh Kristen ortodoks.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectKnitter, Paul F.
dc.subjectJesus Christ -- Person and offices
dc.titleTinjauan Terhadap Kristologi Korelasional Paul F. Knitter dari Perspektif Eksklusivismeen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2312047001
dc.identifier.nidn2322015701
dc.identifier.kodeprodi77101
dc.identifier.nim20101090048


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record