Show simple item record

dc.contributor.advisorMaleachi, Martus Adinugraha
dc.contributor.authorSetiono, Rudy
dc.date.accessioned2021-03-23T03:01:46Z
dc.date.available2021-03-23T03:01:46Z
dc.date.issued2013-04
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1140
dc.description.abstractGambaran gembala dalam Alkitab membentang mulai dari PL sampai PB. Salah satu bagian PL yang memuat topik mengenai gembala terdapat dalam Yehezkiel 34:1-31. Bagian ini memaparkan gambaran gembala yang baik dan jahat. Allah kemudian menghukum dan memberhentikan gembala yang jahat dari melakukan perannya, serta menjanjikan seorang gembala yang sejati. Janji Allah akan adanya gembala yang sejati tersebut tergenapi dalam diri Yesus. Dengan penuh keyakinan, Yesus berkata, "Akulah gembala yang baik" (Yoh. 10:11-18). Yesus selanjutnya mempercayakan penggembalaan kawanan domba-Nya kepada Petrus (Yoh. 21:15-19) sebelum Ia naik ke Surga dan kemudian ditcruskan kcpada para penatuajcmaat mula-mula (lPtr. 5:1-4). Kepercayaan Yesus untuk mcnggcmbalakan umat-Nya akhimya sampai kepada gembala gereja masa kini. Gembala gereja masa kini diharapkan dapat menjadi pemimpin spiritual yang mcmimpin jcmaat kcpada Allah, pemelihara yang memperhatikan keadaan dan kcbutuhan jcmaat-Nya, dan pembcrita firman yang hidup dan nyata dalam kehidupanjemaat. Namun scpcrti gambaran gembala yang baik dan jahat dalam Alkitab, gambaran gembala tersebut juga terjadi di dalam gereja masa kini. Ada cukup banyak gembala gereja yang melakukan peran penggembalaannya dengan baik dan menjadi teladan, tetapi di sisi yang lain, ada cukup banyak juga gembala gereja yang justru menjadi batu sandungan bagi jcmaat dan orang yang belum percaya. Nampaknya pola ini terns berulang di dalam gereja-Nya. Olch karena itu, gembala gereja masa kini perlu memaknai pcran pcnggcmbalaannya dcngan baik dan serius. Pemaknaan peran gembala perlu mendapat perhatian yang serius dari gembala gereja masa kini agar dia dapat terus-menerus menjadi gembala yang baik dan efektif, scrta tidak mengulangi atau mcncegah dirinya menjadi gembala yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Untuk itu, ada tiga hal yang dapat dipegang dan dilakukan oleh gembala gereja-Nya, yaitu melalui evaluasi diri, strategi pemaknaan peran gembala yang tepat, dan pcrspektif pcmaknaan pcran gembala yang bcnar. Dengan melakukannya, niscaya gembala gereja masa kini dapat menjadi gembala yang baik dan berkenan di hadapan­ Nya hingga akhir.
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectMasa kinien_US
dc.subjectGembala gerejaen_US
dc.subjectMemaknaien_US
dc.subjectPemaknaan peranen_US
dc.subjectPetrusen_US
dc.subjectYohanesen_US
dc.subjectYesusen_US
dc.subjectYehezkielen_US
dc.subjectKawanan domba Allahen_US
dc.subjectDombaen_US
dc.subjectPenggembalaanen_US
dc.subjectGembala yang jahaten_US
dc.subjectGembala yang baiken_US
dc.subjectKonsep gembalaen_US
dc.subjectEksposisien_US
dc.titleTinjauan terhadap Konsep Gembala dalam Yehezkiel 34:1-31, Yohanes 10:11-18, Yohanes 21:15-19, 1 Petrus 5:1-4 dan Implikasinya terhadap Pemaknaan Peran Gembala Gereja Masa Kinien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2315076801
dc.identifier.kodeprodi77103


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record